Jumat 28 Oct 2016 12:07 WIB

2 Bocah Tewas Tenggelam di Sumur

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Sumur/ilustrasi
Sumur/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANJAR -- Dua orang bocah yakni Muhamad Fatih (5 tahun) dan Adzam Nurhidayat (6), warga Dusun Randegan, RT 03, 01 RW 02, 01, Desa Mekarharja, Kecamatan Purwaharja, Kecamatan Kota Banjar tewas karena tenggelam di dalam sumur. Keduanya sempat ingin dibawa ke RSUD Kota Banjar, namun nyawanya tak terselamatkan karena langsung meninggal di lokasi kejadian.

Humas Polresta Banjar IPDA Riyana menjelaskan kedua korban awalnya pamitan pada orangtuanya untuk bermain sekitar pukul 17.00 WIB. Namun keduanya diduga malah terjerembab dalam sumur.

"Kedua anak tersebut meninggal dunia setelah ditemukan warga berada di dalam sumur di kedalaman dua meter yang direncanakan akan dibuat menjadi septic tank. Upaya penyelematan sempat dilakukan agar keduanya bisa tertolong. Tetapi korban telah meninggal di dalam sumur tersebut. Saat ini keduanya akan di makamkan di pemakaman umum di Kota Banjar," katanya, Jumat (28/10).

Riyana menerangkan mulanya sumur direncanakan akan dibuat septic tank berukuran 2 x 3 meter dengan kedalaman dua meter. Ketika kedua korban tak kunjung pulang ke rumah, warga setempat melakukan pencarian. Hingga akhirnya korban ditemukan di sumur milik Sri Lestari (32).

"Tetangga mendengar informasi adanya anak hilang tersebut secara bersama-sama melakukan pencarian termasuk kedua orang tua mereka yakni Yatno, 36, dan Saimun, 40. Mereka menanyakan keberadaan dua anak itu kepada teman-temannya. Namun, sekitar pukul 19.40 WIB kedua korban ditemukan dalam kondisi mengambang dan satu lagi dalam kondisi tenggelam setelah warga menemukannya dengan menggunakan senter," ujarnya.

Riyana memastikan kejadian itu murni kecelakaan yang di sebabkan dari kelalaian pengawasan orang tua. Ia mengimbau agar para orang tua lebih berhati-hati ketika mengizinkan anaknya bermain di luar rumah. Apalagi jika waktunya sudah sore atau malam.

"Seharusnya orang tua melarang main karena kondisi sudah sore, tetapi yang dilakukan oleh kedua orang tua malah mengizinkan untuk bermain. Seharusnya mereka bisa melindungi anaknya agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," ucapnya.

Sementara itu, orang tua korban Adzam Nurhidayat, Saimun mengakui pihaknya sudah menerima kepergian anaknya dengan lapang. Meski begitu, kepergian sang anak menjadi duka yang mendalam bagi keluarganya, apalagi tahun depan korban seharusnya masuk ke tingkat Sekolah Dasar.

"Anak kami sekarang ini akan dimakamkan di pemakamanan keluarga, begitu juga anak dari Yatno pun sama akan dimakamkan di pemakaman keluarga yang berada di satu areal di pemakaman umum. Meski, tadi malam dua lubang telah disiapkan untuk Muhamad Fatih bin Yatno dan Adzam Nurhidayat bin Saimun untuk dimakamkan hari ini," jelasnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
ۨالَّذِيْنَ اُخْرِجُوْا مِنْ دِيَارِهِمْ بِغَيْرِ حَقٍّ اِلَّآ اَنْ يَّقُوْلُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ۗوَلَوْلَا دَفْعُ اللّٰهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَّهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَّصَلَوٰتٌ وَّمَسٰجِدُ يُذْكَرُ فِيْهَا اسْمُ اللّٰهِ كَثِيْرًاۗ وَلَيَنْصُرَنَّ اللّٰهُ مَنْ يَّنْصُرُهٗۗ اِنَّ اللّٰهَ لَقَوِيٌّ عَزِيْزٌ
(yaitu) orang-orang yang diusir dari kampung halamannya tanpa alasan yang benar, hanya karena mereka berkata, “Tuhan kami ialah Allah.” Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentu telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Allah pasti akan menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sungguh, Allah Mahakuat, Mahaperkasa.

(QS. Al-Hajj ayat 40)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement