REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu kompi Brimob Polda Banten diberangkatkan ke Jakarta untuk membantu mengamankan aksi unjuk rasa yang akan berlangsung 4 November 2016. Hal ini terkait dengan rencana unjuk rasa umat Islam terhadap Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama soal pernyataannya tentang surah Al Maidah ayat 51.
"Ada satu kompi Brimob Polda Banten yang diperbantukan untuk demo 4 November di Jakarta," kata Kapolda Banten Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (1/11).
Menurutnya, Brimob Polda Banten pun telah menerapkan status siaga satu sesuai perintah Kakorbrimob Irjen Pol Murad Ismail. Beberapa pasukan Brimob di polda-polda daerah diperbantukan ke Jakarta membantu Brimob Polda Metro Jaya mengamankan rencana unjuk rasa 4 November.
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan pihaknya akan mengerahkan 18 ribu pasukan gabungan Polri-TNI guna mengamankan aksi demonstrasi besar-besaran di Jakarta 4 November 2016. Delapan belas ribu personel tersebut terdiri atas 16 ribu polisi dan dua ribu anggota TNI. "Total semua ada 18 ribu pasukan gabungan," kata Tito.
Pasukan gabungan Polri-TNI itu akan disiagakan di beberapa titik yang menjadi pusat aksi unjuk rasa di wilayah Jakarta, di antaranya Istana Presiden dan Gedung DPR/MPR. Jelang aksi unjuk rasa tersebut, Kapolri juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan pesan dan berita yang beredar di media sosial dan media daring yang kredibilitasnya diragukan.
Netizen juga diimbau untuk tidak meneruskan atau membagi konten medsos dan berita yang mengandung unsur provokasi. "Jangan mudah terprovokasi medsos karena medsos ini tidak bertuan (tidak diketahui sumbernya)," katanya.
Beberapa ormas Islam berencana mengerahkan massa dari berbagai daerah untuk mengadakan unjuk rasa menuntut adanya tindakan hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama yang juga merupakan kandidat calon gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada Serentak 2017.
Unjuk rasa rencananya akan digelar di Jakarta Pusat di antaranya di Balai Kota, Istana Presiden, Monumen Nasional dan beberapa daerah lain di antaranya Jakarta Timur, Jakarta Utara, Bekasi dan Tangerang, pada 4 November 2016.