REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Kabupaten Kulon Progo dalam kondisi kedaruratan longsor. Bahkan, daerah ini sudah mengusulkan dana kedaruratan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui anggaran APBN.
"Kami sudah menandatangani hal itu. Karena memang Kulon Progo banyak daerah yang longsor dan potensi longsor cukup banyak dibandingkan kabupaten lain di DIY. Harapan bila terjadi longsor bisa memberikan solusi yang terbaik," kata Penjabat Bupati Kulon Progo, Budi Antono, Senin (31/10).
Pihaknya juga sudah mengusulkan dana kedaruratan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana/APBN. Namun saat ditanya berapa jumlahnya, Anton panggilan akrab Budi Antono, mengatakan tidak hafal. Menurut dia, di Kulon Progo wilayah yang rawan longsor antara lain: Kokap, Samigaluh, Kalibawang, dan Girimulyo.
Sementara itu secara terpisah Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan relawan setiap saat untuk mengantisipasi waspada dan siaga bencana. Terutama, terkait dengan Gunung Merapi agar bila terjadi banjir lahar di musim penghujan ini bisa diantisipasi sedini mungkin dan tidak sampai kejadian seperti di kabupaten Magelang. "Saat kondisi normal para relawan mengadakan gladi penanggulangan bencana dan sekolah tanggap bencana," kata dia.
Karena itu, kata dia, apablaa di sebelah utara (sekitar lereng Gunung Merapi, red) mendungnya pekat, maka masyarakat supaya waspada dan siaga karena sering terjadi banjir mendadak. "Kami minta kepada masyarakat dan para relawan untuk mengupayakan kangan sampai lengah dan siap betul," kata dia.