Kamis 03 Nov 2016 17:39 WIB

Agus Yudhoyono Bersyukur tak Diusir Warga Saat Kampanye

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bayu Hermawan
Aksi calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, saat melompat dari atas panggung.
Foto: IST
Aksi calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, saat melompat dari atas panggung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono menyatakan, dirinya tidak pernah merasa takut diusir oleh warga saat melakukan kampanye, seperti apa yang terjadi pada cagub pejawat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Agus merasa apa yang dilakukannya diawali dengan niat baik, sehingga warga yang didatanginya pun bisa menerima dengan baik pula.

"Tidak sama sekali (takut), Alhamdullilah saya datang dengan niat yang baik dan selama ini saya diterima dengan sangat baik dan penuh antusias," katanya di Kedoya Utara, Jakarta Barat, Kamis (3/11).

Menurut Agus, masyarakat bukan untuk ditakuti, melainkan untuk di dekati. Sebab, pada dasarnya, setiap masyarakat ingin dekat dengan calon pemimpinnya. "Rakyat bukan untuk ditakuti, tapi untuk didatangi, mereka ingin dekat dengan kita," ucap Agus.

Seperti diketahui, calon pejawat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melakukan blusukan menyapa warga Rawa Belong Jakarta Barat, Rabu (2/11). Kegiatan kampanye tersebut pada awalnya berjalan dengan lancar.

Namun, tiba-tiba sejumlah warga tidak dikenal yang mengaku warga Rawa Belong merangsek masuk ke dalam Gang Jalan Ayub, Kelurahan Sukabumi Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Mereka berteriak-teriak sambil membawa beberapa kertas karton yang bertuliskan protes terhadap penistaan ayat Alquran yang diduga dilakukan Ahok.

Akibatnya Ahok harus dievakuasi dengan menggunakan angkot ke kantor polisi setempat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement