Sabtu 05 Nov 2016 18:22 WIB

TNI Sediakan Bus Gratis untuk Peserta Aksi Damai Kembali ke Daerah

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Bayu Hermawan
Ribuan massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) melakukan unjuk rasa di Jakarta, Jumat (4/11).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Ribuan massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) melakukan unjuk rasa di Jakarta, Jumat (4/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guna membantu para peserta aksi damai 'Bela Islam II' kembali ke daerah asalnya masing-masing, TNI menyiapkan puluhan bus. Bus-bus tersebut digunakan mengangkut para peserta aksi damai 'Bela Islam II' yang kesulitan ke daerah asalnya.

Selain dihadiri oleh umat Islam di sekitar wilayah Jakarta, aksi damai 'Bela Islam II', Jumat (4/11) kemarin, memang dihadiri umat Islam dari luar kota. Mulai dari kota-kota di Pulau Jawa, hingga dari sekitar Pulau Sumatera dan Sulawesi.

Namun, ada sejumlah peserta aksi damai yang kesulitan untuk pulang. Mereka pun sempat menginap di sejumlah masjid di Jakarta, termasuk Masjid Istiqlal. Banyak dari mereka yang mengaku ketinggalan bus rombongan ataupun kehabisan ongkos. Menanggapi hal ini, TNI akhirnya menyiapkan bus untuk membantu mereka.

''Sampai tadi pagi, Sabtu (5/11), ternyata banyak teman-teman kita para peserta aksi unjuk rasa yang belum bisa pulang. Akhirnya kami putuskan untuk membantu dengan mengerahkan bus,'' ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI, Mayjen TNI, Wuryanto, Sabtu (5/11).

Untuk mengangkut para peserta aksi damai ini, Mabes TNI mengerahkan 16 bus. Bus-bus TNI tersebut sudah mengangkut sekitar 547 orang dan telah berangkat sejak Sabtu (5/11) pagi.

''Bus-bus tersebut menuju beberapa wilayah, antara lain ke wilayah Kodam III Siliwangi seperti Bogor, Purwakarta, Cianjur, Karawang, Cilegon dan Bandung. Bahkan, ada pula yang hingga ke Puwokerto, Jawa Tengah,'' jelasnya.

Khusus ke Purwokerto, setidaknya ada dua bus TNI yang mengangkut 52 orang. Sedangkan, empat bus telah berangkat ke Purwakarta dengan mengangkut 125 orang. Selain 16 bus dari Mabes TNI, ada pula tambahan 12 bus dari Mabes TNI AD (Mabesad). Bus-bus tersebut akan mengangkut sisa massa yang masih berada di Masjid Istiqlal dan Masjid Al Fatah, Menteng.

''Semua akomodasi ditanggung oleh Mabes TNI,'' ucap Wuryanto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement