Sabtu 05 Nov 2016 21:11 WIB

Gus Sholah: Dalam Beberapa Hal Indonesia Kurang Berdaulat.

Red: Agus Yulianto
Gus Sholah
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Gus Sholah

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Panitia Rapat Akbar Aktualisasi Resolusi Jihad di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (5/11), membahas kedaulatan bangsa yang dikemas dalam Piagam Tebuireng. Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, KH Sholahudin Wahid mengemukakan, dalam beberapa hal Indonesia kurang berdaulat.

Indonesia mempunyai sumber daya yang besar, namun selama ini kurang dimaksimalkan dalam pengelolaannya. "Indonesia ini pasar terbesar sekaligus punya sumber daya besar. Sumber daya diolah oleh orang luar, kemudian dijual ke kita (Indonesia), jadi tidak berdaulat dari dalam negara kita sendiri," katanya dalam kegiatan Rapat Akbar Aktualisasi Resolusi Jihad di PP Tebuireng.

Dia mengatakan, belum maksimalnya pengelolaan itu tidak lain juga ditentukan dengan pendidikan. Menurut dia, pendidikan itu meliputi banyak aspek, tidak hanya pembentukan akhlak melainkan juga karakter bangsa.

Gus Sholah menambahkan, dunia pendidikan di Indonesia bukan hanya sekolah negeri, tapi juga swasta. Selama ini, lembaga pendidikan swasta pun, termasuk pesantren juga mempunyai saham besar untuk mencerdaskan bangsa.