REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Festival Film Indonesia (FFI) akan kembali digelar tahun ini di Teater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM), Ahad (6/11). FFI tahun ini digadang-gadang membawa banyak perbedaan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Berikut ini tiga perbedaan FFI 2016 dibanding tahun-tahu sebelumnya. Pertama, pemenang dari seluruh kategori akan ditayangkan di televisi. Tahun-tahun sebelumnya pemenang dari kategori film non-bioskop umumnya tak ditayangkan di televisi. Televisi hanya menayangkan pemenang kategori unggulan.
Namun tahun ini menurut Ketua Bidang Acara FFI 2016, Reza Rahardian, pemenang dari semua kategori akan ditayangkan. Panitia sudah membuat kesepakatan mengenai hal itu dengan pihak televisi yang menayangkan.
Kedua, terkait penjurian, jika pada tahun-tahun sebelumnya juri kategori bioskop dan non-bioskop menyeleksi dan menilai kategorinya masing-masing, maka tidak dengan tahun ini. Juri non-bioskop juga akan turut menyeleksi film bioskop. Begitu pula sebaliknya.
Ketua Bidang Penjurian FFI 2016, Olga Lydia, mengatakan tahun ini ada juri kategori film panjang, film pendek dan animasi. Masing-masing juri akan memilih lima nominasi. Setelahnya, semua juri akan ikut menilai nominasi-nominasi tersebut. "Ini supaya film non-bioskop juga bisa ditonton sineas lain," ujarnya.
Ketiga, piala untuk Film Terbaik terbuat dari emas. Untuk mengapresiasi para insan perfilman, piala untuk penghargaan Film Terbaik tahun ini sedikit berbeda. Ketua Panitia FFI 2016, Lukman Sardi, mengatakan tahun ini sebagai permulaan piala untuk Film Terbaik terbuat dari emas.
Lukman berharap tahun depan akan lebih banyak piala emas untuk kategori lainnya. Hal ini dinilai sebagai apresiasi dengan memberikan sesuatu yang berharga.
Dari puluhan film bioskop yang mendaftar, panitia menentukan lima film terbaik. Film terbaik itu adalah Aisyah, Biarkan Kami Bersaudara, Athirah, Rudy Habibie, Salawaku, dan Surat dari Praha.