Senin 07 Nov 2016 19:29 WIB

AHY Bantah Bakal Hapus Program 'Kartu Sakti' di Jakarta

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bayu Hermawan
Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono menjawab pertanyaan dari media saat Diskusi Kepeloporan Pemuda di Jakarta, Jumat (28/10). (Antara/Akbar Nugroho Gumay)
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono menjawab pertanyaan dari media saat Diskusi Kepeloporan Pemuda di Jakarta, Jumat (28/10). (Antara/Akbar Nugroho Gumay)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono membantah isu yang mengatakan akan menghapus Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS) jika dirinya terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ia menegaskan selama masih bermanfaat bagi rakyat maka program tersebut akan diteruskan dan disempurnakan.

Hal tersebut disampaikan AHY, sapaan akrab Agus, saat mengunjungi warga di wilayah Tanjung Duren Selatan, Jakarta Barat, Senin (7/11). Saat tiba di lokasi, warga melayangkan beberapa pertanyaan yang menjadi kekhawatiran mereka selama ini. Mereka menanyakan kelangsungan KJP dan KJS yang menurutnya sudah dirasakan betul manfaatnya.

Namun begitu, AHY berjanji tidak akan menghilangkan program KJP dan KJS jika dirinya terpilih kelak. Isu atau pun desas-desus yang menyatakan AHY akan menghilangkan progran KJP dan KJS menurutnya itu hanya rumor belaka.

"Saya memahami beredar isu, desas desus dan rumor kalau saya naik, KJP dan KJS itu dihilangkan. Itu berita bohong. KJP dan KJS itu uang siapa? Haknya siapa? Bukan hak pejabat. Jadi bohong itu dihilangkan," katanya.

Selain khawatir isu KJP dan KJS dihapus, warga juga juga khawatir Agus tak lagi blusukan menemui warga saat sudah terpilih menjadi Gubernur. Namun AHY juga berjanji, jika dirinya terpilih kelak menjadi gubernur, akan tetap belusukan dan mendengarkan aspirasi dari masyarakat secara langsung. Sehingga, komunikasi dua arah antara rakyat dengan pemimpinnya bisa terus berjalan dengan baik.

"Kalau Insya Allah saya terpilih. Saya ingin tetap mendengar masyarakat. Akan terus terbuka sistem komunikasi dua arah. Karena menurut saya itu sangat penting," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement