Selasa 08 Nov 2016 22:13 WIB

Jerman Tangkap Lima Terduga Anggota ISIS

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ilham
Penangkapan ISIS (ilustrasi).
Penangkapan ISIS (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pemerintah Jerman para Selasa (8/11), menangkap lima orang yang diduga anggota kelompok radikal ISIS. Di Jerman, mereka dilaporkan melakukan perekrutan anggota baru, serta memberikan bantuan keuangan dan logistik.

Kantor kejaksaan federal mengatakan, kelimanya dicurigai mendukung gerakan terorisme. Serangkaian penangkapan dilakukan di North Rhine-Westphalia dan Lower Saxony.

Menteri Kehakiman Jerman, Heiko Maas, menyebut penangkapan itu merupakan pukulan besar bagi Jerman. Sedangkan, Menteri Dalam Negeri Jerman, Thomas de Maiziere mengatakan, Jerman harus melakukan pencegahan agar warganya tidak terjerat dalam paham radikal dan menjadi teroris.

"Kami tidak ingin terorisme berkembang di Jerman. Kami tidak ingin terorisme diekspor dari Jerman," ujar Maiziere.

Kejaksaan federal, yang menyelidiki semua kasus terorisme, masih mendalami hubungan kelima tersangka dengan Jaber Albakr. Albakr adalah tersangka terorisme di Bandara Berlin yang melakukan bunuh diri di penjara Jerman pada Oktober lalu.

Lima tersangka yang ditangkap diduga merekrut pemuda Muslim Jerman untuk bergabung dengan ISIS. Mereka juga mengumpulkan dana dan mengirimkannya ke Suriah.

Salah satu tersangka, Ahmad Abdulaziz Abdullah A alias Abu Walaa adalah warga Irak berusia 32 tahun yang menjadi otak geliat ISIS di Jerman. Dia secara terbuka mendukung ISIS dan menjadi pembicara dalam beberapa acara ekstrimis.

Dua tersangka lainnya diidentifikasi bernama Hasan C (50 tahun) warga Turki dan Boban S (36) warga Jerman-Serbia. Mereka bertugas mengajar Bahasa Arab sambil melakukan perekrutan. Sementara Mahmoud O (27) warga Jerman dan Ahmed FY (26) warga Kamerun, bertugas mengatur keberangkatan rekrutan baru ke Suriah.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement