Jumat 11 Nov 2016 04:59 WIB

Orang-Orang NU, Sydney Jones, dan Massa Aksi 4 November

Para polisi wanita berjilbab ditempatkan di Jalan Ridwan Rais dalam aksi damai 4 November, Jakarta, Jumat (4/11). P
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Para polisi wanita berjilbab ditempatkan di Jalan Ridwan Rais dalam aksi damai 4 November, Jakarta, Jumat (4/11). P

Orang orang NU, Sydney Jones, dan Massa Aksi 4 November

Oleh: Dr Syahganda Nainggolan, Pendiri Lembaga Kajian Sabang Merauke Circle

==========

Di antara rombongan massa yang melewati jalan2 disepanjang alur Demo 411 (4 November) Jumar lalu , barisan massa yang rapi bergerak ke arah Istana dari arah Bundaran HI, sambil melantunkan berbagai wirid dengan mulut berkomat kamit, tidal sedikitpun melihat ke kiri ke kanan. Saya mengenal zikir "Hasbunallah wa nikmal wakil" dan "Shalawat Badhar". Tapi ini bukan hanya orang pesantren atau tarekatlah yang mungkin hafal wirid mereka yang begitu panjang.

Saya menyampaikan pikiran saya kepada cucu pendiri Nahdatul Ulama, Bunda LiLi Wahid, pada malam 4 November tersebut, bahwa meskipun struktur NU melarang warganya turun ke jalan, namun bisa dipastikan sejuta massa Nahdatul Ulama sudah menyatu dengan sejuta massa Islam lainnya. Lili Wahid, hanya tersenyum, di antara semak-semak dan bau harum nasi dan logistik lainnya yang akan di pasoknya ke massa aksi. Wanita tua sederhana ini mengatakan bahwa struktur tidak mampu lagi mengontrol massanya.

Pada fenomena lain, atas undangan The Wahid Institute, pada 1 November, Sidney Jones, pengamat Islam dan Terorisme yang menjadi rujukan barat dan berita media-media barat, lantang memprediksi bahwa demo 411 hanyalah gerakan segelintir kaum "hardliner", radikal. Karena menurut Jones, gerakan ini hanyalah bagian dari ribut pilkada, di mana segelintir ummat Islam tidak bisa menerima agenda kebangsaan yang bercorak demokrasi, pluralistik, serta seakan tidak mau melihat kekuatan Ahok sebagai Gubernur yang sukses. Jones bahkan berpikir kelompok radikal itu hanya mungkin berjumlah puluhan ribu saja.

Meski tak tudingan atau sinayelemen Jones tak terbukti,  namun dia sempat menghimbau agar ada gerakan gerakan tandingan yang melawan kaum radikalis ini. Himbauan Jones disambut dengan munculnya kegiatan pada 6 November, ketika ada gerakan aksi seribuan massa di jakarta, yang mewakili berbagai ormas non Islam, yang dibuka Menteri Agama. Acara ini betajuk gerak jalan lintas umat beragama.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement