REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Kelurahan Galur, Jakarta Pusat, Hardi berharap calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memperhatikan nasib para penyandang tunanetra. Anggota Persatuan Tuna Netra Indonesia ini meminta Sandi untuk membukakan panti pijat.
"Tolong diperhatikan kami Pak. Sebagian besar dari kami berprofesi sebagai pemijat," kata Hardi di hadapan Sandi di Galur, Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (10/11).
Hardi mengatakan, 90 persen difabel netra berprofesi sebagai tukang pijat. Menjamurnya tempat pijat yang dikelola pihak swasta diakui mematikan mata pencaharian mereka. Mereka ingin, Sandiaga lebih memperhatikan nasib kaum difabel yang kian terdiskriminasi.
Sandi berjanji akan lebih memperhatikan nasib para difabel netra. Ia mengaku merasakan adanya diskriminasi terhadap kelompok tunanetra. Ia berkomitmen akan memperbaiki akses untuk mereka.
"Saya akan perbaiki akses untuk disabilitas dan bagaimana caranya teman-teman disabilitas ini dapat pekerjaan," ujarnya.