REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian bidang strategis memiliki kader Muslim. Tapi tidak dengan bidang usaha.
Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengungkap, partisipasi Muslim dalam dunia usaha masih minor. Padahal yang jadi penentu negeri adalah mereka yang menguasai ekonomi.
''Nilai ekonomi Muslim Indonesia menurut Pak Habibie hanya tiga hinga lima persen. Menurut Chairul Tanjung, nilai ekonomi Muslim tak lebih dari 20 persen. Tapi kemungkinan riilnya sekitar 10 persen,'' ungkap Anwar dalam Pleno 1 Rakornas ke-2 Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) di Sofyan Hotel Betawi, Jumat (11/11).
Yang dirindukan umat adalah pemimpin yang diback-up para pengusaha Muslim pula. Maka, umat Islam harusnya bisa membangkitkan ekonominya.
Pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Muhammadiyah, Anwar justru merasa gagal "Saya rasa gagal karena tak melahirkan pengusaha. Dari pengamatannya, ada budaya 'pegawai' yang sulit didobrak pada umat,"kata dia.