REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Dua orang dilaporkan tewas dalam bencana gempa bumi 7,8 skala richter yang mengguncang Selandia Baru pada Senin (14/11) dini hari waktu setempat.
Perdana Menteri John Key dalam keterangan persnya pada fajar waktu setempat mengatakan korban, salah satunya ditemukan polisi di sebuah rumah di kota pesisir Kaikoura.
"Ini adalah kejutan yang siginifikan yang saya ingat di Wellington," kata Key kepada wartawan seperti dilansir Reuters pada Senin (14/11) dini hari. "Akan ada biaya cukup besar di seluruh jalan dan infrastruktur," ujar Key.
Para pejabat darurat juga akan bertemu pada Senin pagi, tutur Key.
Selain itu, listrik daerah tersebut juga sempat padam dan saluran telepon terganggu di beberapa wilayah, jalan-jalan juga tertutup tanah longsor. Kementerian Pertahanan Sipil wilayah setempat juga mengeluarkan peringatan adanya gelombang sampai lima meter hingga beberapa jam pasca gempa.
"Gelombang pertama telah datang, tetapi kita tahu terlalu dini mengatakan dampak setelahnya," kata Sarah Stuart Black, kendali nasional Kementerian tersebut seperti dikutip dari Reuters pada Ahad (13/11) tengah malam.
Ia mengatakan, pihaknya mengantisipasi gelombang yang lebih besar akibat gempa tersebut. Adapun gempa pertama diketahui memiliki kedalaman 15 kilometer, melanda negara pulau setelah tengah malam, yang membangunkan warga yang tengah tertidur. Pihak Geologi Selandia baru mengukur kekuatan gempa 7,5 SR.
Selandia Baru terletak di kawasan cincin api, dan 40 ribu kilometer dari gunung berapi serta palung samudera yang sebagian mengelilingi Samudera Pasifi. Karena itu pula, membuat negara tersebut kerap dilanda gempa. Pasalnya, sekitar 90 persen gempa bumi terjadi di wilayah ini.
Bahkan pada Februari 2011 lalu, pernah terjadi gempa paling mengerikan di kota Christchurch yang menewaskan 185 orang. Gempa lima tahun lalu tersebut menghancurkan sejumlah kawasan di Negeri Kiwi. Kemudian pada 14 Februari 2016, gempa juga kembali melanda Christchurch tetapi saat itu tak ada korban jiwa dan juga kerusakan serius.