REPUBLIKA.CO.ID, LETZEBUERG – Tak berlebiham rasanya menyebut winger kelahiran Belanda, Arjen Rooben sebagai pemain berkaki kaca. Sering dirundung cedera, bakat hebatnya sebagai pemain top tak pernah mengantarkannya sebagai nominator pemain terbaik dunia.
Bukti ringkihnya Robben kembali terlihat ketika dia memperkuat Belanda melawan Luksemburg pada babak kualifikasi Piala Dunia 2018, Senin (14/11) dini hari WIB. Bermain sebagai starter, Rooben hanya bisa menyelesaikan laga selama 45 menit.
Padahal, Robben tampil apik dengan mencetak gol bagi timnya. Laga pertama setelah lebih dari setahun absen membela negara pun harus berakhir dengan kaki terpincang. “Saat tim melakukan serang balik, saya merasakan kram pada hamstring saya. Mengingat riwayat cedera saya, tim dokter memutuskan untuk menarik saya," kata dia dikutip dari ESPN, Senin.
Pemain 32 tahun ini mengatakan, keputusan tersebut sulit diterimanya karena hasrat dia ingin terus melanjutkan permainan. Tapi menurut dia, lapangan tempat medan pertempuran timnya melawan tuan rumah sangat buruk sehingga dia menuruti saran penarikan dirinya. “Kini saya harus memulihkan sakit ini. Sebenarnya kata cedera tidak terlalu mewakili meski ada rasa nyeri," kata Robben.
Pemain Bayern Muenchen ini mengaku frustrasi dengan rentannya dia menerima cedera. Robben mengungkapkan, akibat mudah cedera, dia kerap dihadapkan dengan situasi emosional. Yakni ketika ingin membantu rekan-rekannya di lapangan, tapi ada daya fisik tak mampu. “Selalu ada rasa ingin bertanggung jawab kepada tim. Tapi saya harus menggunakan kepala saya untuk tidak sampai terbawa emosi.”