REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah membangun kawasan industri kendal (KIK) yang merupakan hasil kerja sama dengan Singapura. Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan, pengembangan KIK diharapkan mampu mempererat hubungan kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Singapura.
“Kedua negara merupakan mitra penting dalam berbagai hal, seperti mitra dagang, investasi, pariwisata, dan bidang lainnya,” kata Retno melalui siaran pers, Senin (14/11).
Retno menyampaikan, di bidang perdagangan, Singapura menjadi mitra ketiga terbesar Indonesia dengan kontribusi lebih dari 30 miliar dolar AS pada 2015. Sementara untuk investasi, Singapura menjadi mitra asing nomor satu di Indonesia dengan nilai mencapai 5,9 miliar dolar AS melalui 3.012 proyek yang dibangun.
CEO Sembcorp Development Kelvin Teo mengatakan, pihaknya terus mendorong pemerintah Indonesia agar merespon secara proaktif peresmian KIK bagi pembangunan ekonomi kedua negara. Pihaknya memohon kepada pemerintah Indonesia menyiapkan dukungan pembangunan infrastruktur yang komprehensif dan berkelas dunia khususnya untuk konsep kota Singapura yang baru di Provinsi Jateng.
Presiden Direktur PT Jababeka Tbk Budianto Liman menjelaskan, KIK merupakan usaha patungan antara PT Jababeka Tbk dengan Sembcorp Development Indonesia Pte. Ltd, anak perusahaan Sembawang Development Ltd asal Singapura. Pembangunan KIK akan berlangsung dalam beberapa tahap. Pembangunan tahap pertama yang meliputi area industri seluas 860 hektare telah dimulai dari total luas lahan 2.700 hektare. Budianto berharap seluruh kawasan pada tahap pertama dapat selesai terbangun dalam lima tahun mendatang. Investasi yang ditargetkan mencapai Rp 160-200 triliun dan menciptakan lapangan kerja sebanyak 500 ribu orang.
Menurut Budianto, pembangunan KIK diharapkan dapat menaikkan pertumbuhan ekonomi di Jateng dengan meningkatnya aktivitas industri di kawasan tersebut. “Melalui pembangunan kawasan terintegrasi ini, kami optimistis jumlah total industri Indonesia yang dibangun di Jateng meningkat dari posisi saat ini lima persen menjadi sekitar 10 persen dalam lima tahun mendatang,” ujarnya.
Sejauh ini, kata dia, pengembangan KIK tahap pertama telah dibangun infrastruktur dasar seperti jalan, drainase, pembangkit listrik, pengolahan air bersih, pengolahan air limbah, dan sarana penyediaan gas. KIK memiliki tagline 'Industrial Park by the Bay' karena letaknya di tepi pantai, berada tepat di tengah koridor pertumbuhan ekonomi Jakarta-Semarang-Surabaya.