REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebanyak dua rumah dilaporkan rusak berat dan 10 rumah rusak ringan di Kabupaten Malang akibat gempa pada Rabu malam (16/11). Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Hafie Lutfie menyebut dua rumah rusak berat ada di Kecamatan Pagelaran dan Kecamatan Kromengan.
Satu rumah di Kecamatan Pagelaran mengalami kerusakan pada plafon sehingga runtuh ke dalam rumah. Sedangkan di Kecamatan Kromengan, satu rumah ambruk akibat guncangan gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter tersebut.
"Tidak ada korban jiwa pada bencana ini, rumah yang ambruk kebetulan sudah lama tidak berpenghuni," ujar Lutfie saat dihubungi Republika.co.id, Kamis siang (17/11).
Baca: Gempa Susulan di Malang Mengecil
Di beberapa grup media sosial masyarakat Malang, sejumlah warga juga melaporkan adanya rumah yang rusak berat di Kecamatan Turen dan Kecamatan Tirtoyudo. Terkait dengan hal itu, Lutfie belum bisa mengklarifikasi kebenarannya lantaran belum ada laporan dari kecamatan yang diterima BPBD.
Data yang berhasil dihimpun BPBD Kabupaten Malang menunjukkan semakin banyak laporan kerusakan yang masuk. Hingga pukul 12.30 WIB, Kabid Penanggulangan dan Logistik BPBD Malang Bagio Setiono merinci ada tiga rumah rusak berat, delapan rusak sedang dan 26 rusak ringan.
"Kerusakan tersebar di lima kecamatan meliputi Ampelgading, Tirtoyudo, Pagelaran, Dampit, dan Sumberpucung," ujar Bagio.
Kepala Stasiun Geofisika Karangkates Musripan mengungkapkan gempa berkekuatan 6,2 pada Skala Richter pukul 22.10 melanda Malang dan sekitarnya. Tak lama setelah itu pada pukul 22.25 terjadi gempa susulan berkekuatan 4,2 pada Skala Richter yang berpusat di 121 kilometer barat daya Tempeh, Lumajang di kedalaman 42 kilometer.