REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Puluhan sekolah Yahudi ultra-Ortodoks ditengarai beroperasi secara ilegal di kawasan Hackney, London Timur, Inggris. Jumlah sekolah tak berizin tersebut bahkan diperkirkan lebih banyak dibandingkan sekolah Yahudi yang berizin di kota itu.
Asisten Direktur Pelayanan Pendidikan Hackney, Andrew Lee mengatakan, timnya saat ini telah mengidentifikasi adanya 35 unit sekolah Yahudi ultra-Ortodoks yang tidak terdaftar secara resmi di kota itu. “Angka ini melampaui jumlah sekolah Yahudi resmi yang terdaftar di Hackney, yaitu sebanyak 33 unit,” tuturnya seperti dikutip dari laman Independent, Jumat (18/11).
Lee menuturkan, petugasnya beberapa kali melihat anak-anak muda mengunjungi dan meninggalkan sekolah-sekolah ilegal milik kelompok Yahudi di Hackney. Menurut dia, laporan pantauan mata dari petugasnya itulah yang menjadi dasar perhitungannya merilis jumlah sekolah tak berizin tersebut.
Akan tetapi, komentarnya itu menuai kemarahan di kalangan tokoh Yahudi setempat. Salah satunya seperti yang ditunjukkan oleh anggota dewan kota Hackney, Abraham Jacobson, yang juga menganut Yahudi ultra-Ortodoks. “Saya tahu betul apa yang sedang terjadi saat ini. Kalaupun mau dibuat angkanya, saya pikir (jumlah sekolah Yahudi yang ilegal) itu tidak akan lebih dari 12 unit. Mereka terlihat lebih banyak hanya karena kegiatan pengajaran yang cenderung berpindah-pindah dari satu ke lain tempat,” kata Jacobson.
Hackney sendiri telah jadi rumah bagi komunitas Yahudi Charedi ultra-Ortodoks sejak abad ke-19. Kebanyakan dari anggota komunitas ini menolak keras sistem dunia Barat yang sekular.