REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama menyiapkan 10 kota untuk menjalankan program ketahanan keluarga berupa pembekalan calon penganting mulai 2017.
Sekretaris Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama, Muhammadiyah Amin, menjelaskan, ada 10 kota yang akan dijadikan pecontohan program pembekalan calon pengantin (catin) yakni Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Semarang, Pekanbaru, Batam dan Palembang.
Pembekalan akan dilakukan dalam format seperti pelatihan selama dua hari. Program ini sudah masuk dalam rencana kerja pemerintah dan dana yang dianggarkan mencapai Rp 60 miliar.
Saat ini, Kemenag bersama kementerian terkait tengah menyelesaikan modul materi pembekalan yang meliputi materi keagamaan, kesehatan, dan pendidikan.
Soal materi keuangan, Amin mengatakan materi itu ada tapi tidak banyak. Program ini akan mulai berjalan pada Januari 2017 mendatang. ''Nantinya para catin harus memegang modul. Materinya sudah kami harmonisasi, tinggal finalisasi,'' kata Amin, Jumat (18/11).
Pembekalan ini akan digelar di KUA seluruh Indonesia nantinya. Sesi kelas akan digelar bila ada setidaknya 30 catin yang mendaftarkan rencana nikahnya. Bila peristiwa nikah di satu daerah rendah, pelatihan akan berupa bimbingan oleh petugas Kemenag. Karena itu para pembimbing pun harus memahami materi dalam modul.
''Program ini memang tidak wajib, tapi harus diikuti para calon pengantin karena pembekalan ini bisa dibilang penting. Sebab banyak kasus cerai yang alasannya karena tidak harmonis,'' ungkap Amin.
Sebelumnya, Amin menyampaikan pembekalan bagi para calon pengantin sudah berjalan sejak 2016 ini. Namun, program tersebut dirasa kurang sehingga program ditambah baik dari sisi materi, durasi, maupun anggaran.
Pembekalan calon pengantin ini merupakan bagian program ketahanan keluarga yang salah satu tujuannya adalah untuk menekan angka perceraian.