REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno menawarkan program perlindungan perempuan dan anak sebagai tanggapan atas kasus kekerasan dan pelecehan yang menyasar perempuan dan anak di Jakarta.
"Perlindungan ini merupakan lanjutan program bagi perempuan, anak dan keluarga yang kami keluarkan minggu lalu," kata Anies di Jakarta, Ahad (20/11).
Salah satu bentuk perlindungan perempuan dan anak yang Anies-Sandi tawarkan adalah mengaktifkan 267 rumah aman bagi mereka yang menjadi korban kekerasan. Sebelumnya, Anies-Sandi menawarkan program untuk memuliakan perempuan dengan tempat penitipan anak yang dapat dijangkau semua kalangan, cuti bagi ayah dan lain sebagainya.
Selain mengaktifkan 267 rumah aman, Anies juga akan merevitalisasi Unit Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan berbasis aplikasi bekerja sama dengan Polda Metro Jaya. Dengan aplikasi tersebut, laporan mengenai kekerasan dan pelecehan dapat langsung ditangani dengan cepat.
"Korban juga akan memperoleh kemudahan karena mereka dapat melaporkan tindak kejahatan yang dialami melalui smartphone yang langsung terhubung dengan kepolisian," tuturnya.
Unit Reaksi Cepar Perlindungan Perempuan akan memberikan bantuan hukum kepada korban. Selain itu mereka juga akan mendapatkan subsidi agar biaya penyelesaian perkara tidak memberatkan bagi korban dan bisa digunakan untuk pemulihan trauma.
Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 akan diikuti tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Mereka adalah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN; Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai Nasdem dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.