REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pelaksana Tugas (Plt) Gubenur DKI Jakarta Soni Sumarsono mengatakan, listrik di 24 dari 26 sekolah sudah menyala. Ada dua SMA yang belum menyala karena terhalang perumahan kompleks TNI di kawasan Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.
"Kemarin sudah dilaporkan dari 26 (sekolah), 24 listrik (sekolah) sudah langsung menyala," ujar Sumarsono di Balai Kota, Rabu (23/11).
Sumarsono menyebutkan biaya tunggakan listrik sebesar Rp 3 miliar merupakan nominal yang kecil. Sehingga, biaya tunggakan tersebut dapat langsung dibayarkan sekarang.
"Ini sebenarnya anggaran sudah ada di APBD-P 2016. Jadi, ditangani oleh BOP (Biaya Operasional Pendidikan) 2016 sementara APBD-P itu sudah ada, sudah cair. Jadi jangankan hari Kamis, hari ini pun bisa diselesaikan. Karena ini anggarannya di APBD-P 2016. Nah, persoalannya dalam situasi yang sudah ada, hanya administrasi lupa," katanya.
Sumarsono kemudian melanjutkan ia amat menyayangkan PLN memadamkan sekolah. Sebab, sekolah adalah pelayanan publik dan menyangkut orang lain.
Ia meminta PLN untuk mengonfirmasi ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Jika dikonfirmasi kepada guru atau murid, kata dia, mereka tidak mengerti. Terlebih ternyata uangnya sudah ada.
"APBD-P 2016 sudah ditandatangani. Administrasi sedang diproses. Sebagian sudah kami transfer termasuk BOP. Sebenarnya hanya menunggu waktu hitungan jam saja. Enggak perlu kegaduhan seperti ini," kata dia.