REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak meraih kemerdekaannya dari Uni Soviet 1990 silam, jumlah masjid di Kirgistan bertambah. Pertambahnya mencapai 70 kali lipat.
Dilaporkan eng.24.kg, Rabu (23/11), Pejabat Kementerian Dalam Negeri Kirgistan, Erlan Bakiyev menyebut pada tahun 2000 jumlah masjid di Kirgistan mencapai 195. Saat ini, jumlah masjid yang terdata mencapai 2.743. "Di era Soviet, hanya ada 39 masjid," kata dia.
Bakiyev mengungkap, sebagian masjid berada di wilayah Selatan, yakni 67.8 persen. Sisanya berada di Utara.
Ajaran Islam pertama kali masuk ke masyarakat suku Kirgiz sekitar abad ke-9 dan 12 M.
Namun, baru di abad ke-17 M, Islam benar-benar mengalami perkembangan yang pesat di wilayah Kirgistan ketika orang-orang Jungar (Dzungar) yang berasal dari suku bangsa Mongolia mengusir orang-orang Kirgiz yang bermukim di wilayah Tian Shan ke kawasan Lembah Fergana.
Pada abad ke-17, orang-orang Jungar berhasil mendirikan sebuah kerajaan nomadik yang wilayahnya meliputi sebelah barat negara Mongolia modern, sebagian Uighur, dan sebelah timur Kazakhstan.