Jumat 25 Nov 2016 10:20 WIB

Lewat Dialog Nasional, MUI Ingin Rajut Kembali Keutuhan Bangsa

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR Zulkifli Hasan (kedua kiri) bersalaman dengan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, (kanan), disaksikan oleh Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin (tengah) saat Rapat Kerja Nasional MUI yang ke-2 di Jakarta,
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR Zulkifli Hasan (kedua kiri) bersalaman dengan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, (kanan), disaksikan oleh Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin (tengah) saat Rapat Kerja Nasional MUI yang ke-2 di Jakarta,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) baru saja selesai menggelar rapat kerja nasional. Secara khusus, Rakernas II MUI merekomendasikan diagakannya dialog nasional.

Ketua Umum MUI, KH Ma'ruf Amin, mengatakan, dialog nasional akan menghadirkan semua komponen bangsa Indonesia, baik ormas, parpol, cendekiawan, pemerintah atau pun tentara. Ia menilai, kehadiran semua elemen di setiap dialog yang ada, bertujuan menyamakan visi merajut persatuan Indonesia.

"Untuk berembuk dan merajut kembali keutuhan bangsa ini," kata Ma'ruf Amin usai menutup Rakernas II MUI, Kamis (24/11). Rekomendasi dialog nasional itu didasari atas kesadaran MUI akan berbagai perkembangan dan isu terbaru di Indonesia. Ma'ruf mengaku resah, melihat kesalahpahaman dan kecurigaan satu sama lain yang berkembang di media sosial atau pemberitaan nasional.

Untuk tema dan agenda yang akan menjadi pembahasan di dialog nasional, dia menuturkan, MUI masih akan merumuskan ke dalam bentuk konkrit, masalah apa yang banyak diperdebatkan. Ma'ruf menekankan, MUI akan mengundang semua elemen bangsa, demi tercapainya kembali keutuhan bangsa. "MUI siap menjadi inisiator dialog nasional," ujarnya.

Terkait Rakernas II MUI, dia mengatakan, MUI telah merumuskan program kerja untuk tahun ke depan dari 12 komisi dan delapan lembaga yang ada. Menurut Ma'ruf, Rakernas II sekaligus jadi penegaskan kembali komitmen MUI kepada kebangsaan, kenegaraan dan pemerintah konstitusional.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement