REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta akan menggelar debat pasangan calon (paslon) Pilkada 2017 secara terbuka. Debat paslon terbuka ini akan disiarkan oleh lembaga penyiaran publik baik milik pemerintah maupun swasta. Komisioner KPU Kota Yogyakarta Surani mengatakan, pihaknya akan menggelar tiga kali debat terbuka dari kedua paslon Pilkada Yogyakarta.
Kedua paslon yang maju dalam Pilkada Yogyakarta 2017 adalah Imam Priyono Dwiputranto-Achmad Fadli sebagai nomor urut 1 dan Haryadi Suyuti-Heroe Poerwadi sebagai nomor urut 2. "Kita rencanakan debat terbuka pada Januari dua kali dan Februari 1 kali," ujar Surani, Ahad (27/11).
Saat ini pihaknya tengah menyusun mekanisme dan petunjuk teknis untuk pelaksanaan debat terbuka tersebut. Hal itu juga akan dikoordinasikan dengan kedua paslon dan tim sukses masing-masing.
Ketua KPU Kota Yogyakarta, Wawan Budiyanto mengatakan akan ada beberapa varian yang akan dilakukan dalam debat terbuka tersebut. Dengan begitu debat terbuka tidak hanya menghadirkan paslon semata tetapi bisa juga wakilnya.
"Intinya melalui debat terbuka ini, masyarakat bisa tahu persis visi dan misi masing-masing paslon, sehingga masyarakat bisa melihat mana paslon yang benar-benar kapabel untuk mereka pilih. Masyarakat bisa tahu kesungguhan masing-masing palson ke depannya seperti apa," ujarnya.
Wawan mengatakan, debat terbuka merupakan salah satu kegiatan KPU yang dilakukan untuk menggenjot partisipasi masyarakat dalam Pilkada 2017. KPU Yogya menargetkan angka pastisipasi pemilih di KPU Yogya pada Pilkada 2017 mencapai 67,5 persen dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kota Yogyakarta. Target ini naik 3,5 persen dibandingkan Pilkada sebelumnya. "Kita akan bekerja sungguh-sungguh dengan memaksimalkan sosialisasi ke masyarakat," katanya.
KPU menurut dia dibantu relawan mahasiswa dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta dalam melakukan sosialisasi Pilkada ini. KPU juga membentuk gubug relawan di setiap kecamatan atau Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sebagai media informasi bagi masyarakat terkait Pilkada Yogyakarta. "Saat ini kita masih melakukan penerimaan data untuk perbaikan Daftar Pemilih Sementara (DPS-Red) sebelum ditetapkan sebagai DPT," ujarnya.