REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) berniat mengentaskan satu persen dari 28 juta rakyat miskin setiap tahun. Itu artinya, sampai 2020 Baznas diharapkan dapat mengentaskan 1,45 juta warga miskin.
Baznas menggelar sosialisasi Rencana Strategi (Renstra) 2016-2020, sebagai salah satu usaha pengentasan kemiskinan. Sosialisasi dilakukan ke-34 pengurus Baznas Provinsi se-Indonesia, serta memberi Bimbingan Teknis (Bimtek) cara entri data Rancangan Kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT).
Ketua Baznas, Bambang Sudibyo, mengatakan, setiap tahun diupayakan kenaikan penghimpunan dana zakat, infak, sedekah (ZIS) dan Dana Sosial Keagamaan Lain (DSKL) sebesar 25-40 persen sampai 2020. Pada penghujung tahun itu, Baznas berharap pelayanan mustahik bisa menjangkau 100 persen di Indonesia.
"Itu tidak gampang, memerlukan koordinasi niat kelembagaan, sehingga diperlukan Rencana Strategi sebagai instrumen koordinasi niat," kata Bambang di Hotel Lumire, Senin (28/11).
Ia menerangkan, instrumen itu dijabarkan dalam Rancangan Kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT) masing-masing provinsi seluruh Indonesia. Selain itu, semua itu bisa difasilitasi sistem informasi terkini yang telah digunakan, yaitu Sistem Informasi Manajemen Baznas (SIMBA).
Bambang menambahkan, Rencana Strategi ini diharap dapat meningkatkan realisasi pengumpulan dan pendistribusian Baznas ke depan, sebagai pengelola zakat terbaik dan terpercaya di dunia. Menurut Bambang, realisasi bisa bila ada standar kelola zakat secara nasional agar dapat optimal.