Selasa 29 Nov 2016 19:07 WIB

Indonesia Terlalu Bergantung kepada Energi Fosil

Rep: Frederikus Bata/ Red: Dwi Murdaningsih
Energi terbarukan/ilustrasi.
Foto: abc
Energi terbarukan/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) melihat salah satu tantangan di sektor energi dalam negeri yakni ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, emisi, gas rumah kaca. Ketua METI, Surya Darma mengatakan sudah saatnya negara kita memaksimalkan potensi energi baru terbarukan.

Surya menjelaskan, cadangan minyak bumi Indonesia sebesar 3,6 miliar barel. Saat ini produksinya 288 juta barel per tahun.

"Diperkirakan akan habis dalam 13 tahun ke depan," katanya dalam seminar di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (29/11).

Sementara cadangan gas bumi di Indonesia sebesar 100,3 triliun standard cubic feet (TSCF). Gas bumi tersebut diproduksi sebanyak 2,97 TSCF per tahun. "Diperkirakan akan habis dalam 34 tahun ke depan," ujar Surya.

Untuk itu, tugas semua stakeholeder terutama pemerintah memanfaatkan EBT yang ramah lingkungan. Saat ini potensi EBT baru 8,78 GW terpakai dari 810 GW. Pemerintah menargetkan EBT menyumbang 23 persen untuk kelistrikan nasional. Sejauh ini baru 10 persen terealisasi.

"Sayang kalau semua itu (EBT) tidak bisa kita manfaatkan secara maksimal," tutur Surya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement