REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai penundaan kunjungan kenegaraan pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi ke Indonesia sudah tepat. "Saya kira sudah baik, apalagi ada masalah di Rakhine ya kan yang menimpa (orang) Rohingya, kita setuju tunda dulu lah," kata Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat.
"Ini bukan hanya permintaan mereka, tapi permintaan kita juga," lanjut dia.
Komentar tersebut disampaikan Wapres JK untuk menanggapi penundaan kunjungan Aung San Suu Kyi ke Jakarta pada 30 November-2 Desember 2016, yang dikaitkan dengan aksi doa bersama massal yang digelar umat Islam di Monumen Nasional (Monas).
Menurut pemerintah Myanmar, penundaan tersebut terkait dengan masalah yang terjadi di Rakhine, dan menolak bahwa hal itu dikaitkan dengan kondisi keamanan di Indonesia. "Negara kita aman, aman sih aman, tapi kasus Rohingya ini jangan lagi memperbesar masalah," kata Wapres RI menanggapi pernyataan tersebut.
Wapres juga menyampaikan bahwa sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, masyarakat Indonesia memiliki perhatian dan solidaritas yang tinggi terhadap masalah yang menimpa Muslim Rohingya di Rakhine.
Terlebih lagi, sebelum doa bersama massal yang ramai disebut "aksi 212", Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta telah banyak didatangi massa yang memprotes dan menuntut agar pemerintah negara tersebut segera bertindak.
Sementara itu, aksi doa bersama di Monas dinilai berjalan dengan aman dan damai, dan saat ini sebagian besar massa telah membubarkan diri dan meninggalkan lokasi.