REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lantunan shalawat berkumandang tidak jauh dari Gereja Immanuel yang berada tak jauh dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, pada Jumat (2/12) pagi menjelang siang. Tanpa diduga, lantunan shalawat itu ternyata dikumandangkan sejumlah warga yang menonton tayangan berita Aksi Damai 212 di sebuah warung kopi.
Berdasarkan pantauan Republika di lokasi, terlihat sejumlah warga sedang berkumpul dan menonton tayangan Aksi Damai 212 di salah satu warung kopi di sebelah Gereja Immanuel dekat Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. Lewat layar televisi berukuran 14 inchi yang dipasang pemilik warung kopi, mereka ikut bershawalat bersama jutaan umat Islam yang ada di Monumen Nasional (Monas).
Lantunan shalawat itu pun menarik puluhan peserta Aksi Damai 212 yang melewati jalan tersebut dari Monas, menuju Stasiun Juanda atau Lapangan Banteng tempat kendaraan mereka terparkir. Bahkan, tidak jarang takbir diucapkan sejumlah peserta Aksi Damai 212, yang ikut menonton di warung kopi tersebut.
Ilham, salah satu peserta Aksi 212 yang kebetulan membeli minum di warung kopi tersebut, mengaku kagum dengan perjuangan umat Islam hari ini. Kekaguman tersebut, menurutnya, karena ia melihat derasnya hujan yang turun seakan tidak menurunkan semangat peserta Aksi Damai 212, untuk melaksanakan shalat Jumat dan doa bersama di Lapangan Monas. "Subhanallah, saya terharu," kata Ilham yang datang bersama belasan temannya dari Depok Baru, Jumat (2/12).
Lautan manusia peserta Aksi Damai 212 memang bertebaran di jalan-jalan sekitaran Monas, termasuk melewati Stasiun Gambir menuju Lapangan Banteng yang hari ini menjadi lahan parkir. Sementara, Gereja Immanuel tampak tidak banyak aktivitas, karena memang biasanya baru ramai di akhir pekan.