REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER – Pelatih Leicester City, Claudio Ranieri menolak untuk setuju dengan anggapan pembelian pemain musim ini jadi biang buruknya performa Kawan Rubah. Ranieri mengatakan, gelontoran uang untuk membeli Islam Slimani, Ahmed Musa, dan Nampalys tidaklah terbuang percuma.
Ranieri berpendapat, faktor Leicester yang kini ada di peringkat ke-14 klasemen Liga Primer dengan hanya mendulang 13 angka tidak bersumber dari kesalahan pembelian pemain. “Buktinya kami lolos ke 16 besar Liga Champions. Jadi saya pikir tak ada masalah, kami hanya harus lebih kompak,” kata dia dikutip dari Daily Express, Jumat (2/12).
Pelatih asal Italia ini mengatakan, pemain baru tak bisa lantas memberikan efek instan terhadap permainan tim. Dia mencontohkan, sosok Riyad Mahrez yang dibeli Leicester pada Januari 2014 dari klub asal Prancis, Le Havre. Satu setengah musim pertama tak dilalui mulus oleh Mahrez.
Baru pada musim 2015/2016, pemain asal Aljazair itu bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Mahrez pun kemudian terpilih sebagai pemain terbaik dan membawa Leicester juara liga. "Rekrutmen yang kami lakukan sudah benar, hasilnya akan tampak seiring waktu," kata Ranieri.