REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menurunkan 1.100 tenaga kebersihan untuk membersihkan sampah di Lapangan Monas dan area terdampak sekitar Monas usai Aksi Bela Islam III. Sampah yang dibersihkan dari area dalam Lapangan Monas mencapai 250 kubik.
Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Pusat, Marsigit, menjelaskan, dari Sudin Kebersihan Jakarta Pusat saja, tenaga yang dikerahkan sebanyak 200 personil, 10 truk, 16 mobil kijang bak, dan lima mobil penyapu jalan. Tenaga kebersihan Sudin Kebersihan Jakarta Pusat juga hanya fokus di lingkungan dalam Lapangan Monas.
Untuk area luar yang meliputi Jalan Merdeka Utara, Barat, Timur, dan Selatan, Sudin Kebersihan Jakarta Pusat dibantu oleh Sudin Kebersihan lain sesuai daerahnya masing-masing. Misalnya Sudin Kebersihan Jakarta Utara yang bertugas mengurus kebersihan Jalan Merdeka Utara.
Tenaga bantuan dari sudin kebersihan lain jumlah personelnya masing-masing 100 orang. Ditambah bantuan tenaga dari UPK dan badan lain yang mencapai 500 orang, total tenaga kebersihan yang turun mencapai 1.100 orang.
''Pembersihan di area dalam Monas sudah selesai dikerjakan, kurang lebih 250 meter kubik sampah, setara dengan 92 ton sampah di dalam lingkungan Monas,'' kata Marsigit melalui sambungan telepon, Jumat (2/12).
Sampah di area luar Monas belum dihitung karena proses pembersihan masih berjalan. Tapi Marsigit melihat, sampah si Jalan Merdeka Utara mungkin sedikit saja karena jalan tersebut merupakan jalan menuju ke Istana Kepresidenan dan ditutup. ''Jadi Merdeka Selatan, Timur, dan Barat mungkin agak banyak,'' kata Marsigit.
Untuk potongan kertas koran basak akibat hujan di bekas area aksi, Marsigit mengatakan pembersihannya dengan disapu manual, tidak bisa memakai mobil penyapu jalan, apalagi kalau bentuknya sudah seperti bubur. Sesuai instruksi, usai aksi pembersihan area Monas harus langsung dilakukan tuntas pada hari itu juga.