REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Tim SAR gabungan membuka enam posko musibah pesawat M-28 Sky Truck P-4201 yang jatuh di perairan Kabupaten Lingga pada Sabtu (3/12) siang.
Kabid Humas Polda Kepri AKBP S Erlangga di Batam, Sabtu sore, mengatakan posko tersebut adalah Posko Pulau Senayang Polres Lingga dengan nomor yang bisa dihubungi 082119181966 (AKP Sopandi), dan 082283953383 (Iptu Idris).
Selanjutnya Posko Pelabuhan Sei Enam Kijang, Polres Bintan, 081372094840 (AKP Sinurat). Posko Basarnas Tanjungpinang 081239387777 (AKBP Joko Bintoro).
Posko Pelabuhan Telaga Punggur Polresta Barelang 081212342010 (AKP Norman Waahyu). Posko Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Polresta Barelang 082390838877 (Iptu Betty).
Keenam adalah Posko Ante Mortem (Tim DVI) Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri, di Batubesar, Nongsa, Batam 081270004794 (dr Novita). "Enam posko sudah disiapkan untuk memudahkan proses pencarian, evakuasi, pendataan, identifikasi korban maupun pihak keluarga," kata Kabid Humas Polda Kepri AKBP S Erlangga di Batam.
Pesawat milik Polri yang mengangkut 15 kru dan penumpang tersebut hilang kontak dan akhirnya jatuh di perairan Kabupten Lingga pada Sabtu siang. (AirNav: Pesawat Skytruck Polri Hilang Kontak Pukul 10.15 WIB)
Pesawat baling-baling berwarna biru putih tersebut dalam perjalanan dari Pangkal Pinang, Bangka Belitung, menuju Bandara Internasional Hang Nadim Batam untuk mengantar petugas BKO Ditpoludara Baharkam Polri ke Polda Kepri. Namun saat sampai di wilayah udara Kabupaten Lingga, diperkirakan terjadi masalah hingga pesawat tidak terlacak di radar dan diketahui jatuh.
Polda Kepri menyatakan upaya pencarian sudah dilakukan sejak Sabtu siang namun baru barang-barang milik penumpang termasuk kursi pesawat ditemukan. (SAR Temukan Barang Milik Penumpang Pesawat Polri yang Jatuh)
"Hingga saat ini (Sabtu sore) belum akan korban ditemukan oleh Tim SAR gabungan yang melakukan pencarian pada sekitar lokasi jatuhnya pesawat," kata Erlangga. (Ini Daftar Penumpang Pesawat Polri yang Hilang Kontak)
Ikuti Whatsapp Channel Republika