REPUBLIKA.CO.ID, NAF -- Puluhan warga Rohingya dilaporkan hilang saat hendak menyebrang ke Bangladesh dengan perahu, Senin (5/12). Muncul kekhawatiran bahwa perahu yang menyebrangi sungai perbatasan itu tenggelam.
Seorang nelayan Bangladesh mengaku telah menyelamatkan satu orang perempuan. "Kami dengar seorang perempuan menangis meminta pertolongan saat pagi kami mencari ika di Naf," kata seorang nelayan Suman Das melalui telepon pada AFP.
Saat mencari tahu arah datangnya suara, Das dan rekannya melihat perempuan ini berusaha untuk tetap mengapung. Setelah diselamatkan perempuan ini mengatakan perahunya tenggelam di sungai Naf setelah dikejar oleh perahu cepat militer Myanmar. Menurutnya, perahu tersebut terlalu penuh.
"Ia mengatakan pada kami bahwa perahunya penuh dengan penduduk desa Rohingya," kata Das. Mereka mencoba masuk ke Bangladesh. Perempuan ini tidak tahu nasib rekan seperahunya yang lain.
Sumber anonim juga menelpon AFP untuk menginformasikan penemuan 13 jasad perempuan dan anak-anak. Dua diantaranya memiliki luka tembak. Mereka terdampar di desa sumber di sisi sungai Naf bagian Myanmar.
Berita-berita ini sulit dikonfirmasi. Namun polisi dan penjaga perbatasan Bangladesh mengaku tidak mengetahui insiden tersebut.