REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar ingin pemuda Islam dibentuk dari masjid. Sebab, persaingan global kini tak mengecualikan pemuda Islam di dalamnya.
Ketua Umum Yayasan Pesantren Islam Al Azhar, H. M. Suhadi menjelaskan, setelah dibentuk, kegiatan YPI Al Azhar berkembang mulai kegiatan pendidikan, dakwah, ekonomi, sosial, dan kepemudaan.
"Maka, mari siapkan kader muda untuk masa depan. Semoga ini jariyah dihadapan Allah SWT," ujar Suhadi mengawali Indonesia International Leadership Camp (IILC) 2016 di Aula Buya Hamka, Masjid Agung Al Azhar, Rabu (7/12).
IILC 2016 jadi langkah monumental Al Azhar Youth Leader Institute (AYLI) karena AYLI akan membuka cabang internasional Afrika Selatan, Filipina, Australia, dan Sri Lanka. Semoga ini jadi indikasi AYLI bisa jadi pionir penggerak pemuda Islam di dunia.
IILC 2016 merupakan satu dari 19 acara Milad YPI Al Azhar ke 65 yang puncaknya akan diselenggarakan pada 7 April 2017. AYLI sudah punya jaringan di 14 negara. IILC 2016 Al Azhar diikuti 22 peserta dari tujuh negara yakni Thailand, Australia, Mesir, Filipina, Indonesia, Sri Lanka, dan Afrika Selatan.
Dalam Milad 65 tahun ini, LAZ Al Azhar juga kegiatan yang menyebar se Indonesia, ada pendidikan mubaligh, dan aneka pengajian untuk meramaikan Masjid Al Azhar.
Jika AYLI sudah memiliki jaringan internasional, sekolah Al Azhar juga sedang mencari peluang untuk meluaskan jaringan internasional. Muslim Sydney sudah ingin membuka sekolah Al Azhar di sana. Saat ini sudah ada 155 sekolah Al Azhar di seluruh Indonesia dan satu Universitas Al Azhar Indonesia. Pada 2017 akan dibuka pula 17 sekolah di seluruh Indonesia.