REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dalam rangka membantu korban bencana Gempa Bumi di Kabupaten Pidie Jaya Aceh yang terjadi pada Rabu 7 Desember 2016, Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) membentuk Gerakan Nasional Peduli Aceh (GNPA).
Menurut Ketua Umum Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia ( KB PII) Nasrullah Larada, GNPA KB PII merupakan bentuk kepedulian Keluarga Besar PII kepada korban bencana Aceh dengan memberikan bantuan langsung melalui kader kader PII dan Tim Regana (Relawan Siaga Bencana) yang merupakan badan otonom di bawah KB PII.
GNPA KB PII telah melakukan pendataan di lokasi bencana dan mengumpulkan bantuan dari berbagai kalangan khususnya kader PII, mantan aktivis PII dan masyarakat umum.
"Fokus kepedulian kita adalah penanganan korban bencana, rehabilitasi, pendidikan dan konseling/trauma healing kepada anak-anak dan masyarakat korban gempa", jelas Nasrullah, di Jakarta, Kamis (8/12).
Kegiatan ini menurut Nasrullah melibatkan kader dan relawan KB PII yang sudah berpengalaman dalam menangani korban bencana alam di Aceh tahun 2006 lalu.
Ia juga mengajak masyarakat untuk berperan serta aktif dalam membantu korban bencana gempa bumi Aceh. "Mereka sangat membutuhkan dukungan moril maupun materiil agar segera pulih dan bisa menjalani kehidupan sehari hari seperti sedia kala".
Menurut Data BNPB puluhan sekolah rusak terdiri dari 19 SD, 11 SMP dan 1 SMA. Sementara itu dilaporkan ada 3 orang pendidik dan tenaga kependidikan dilaporkan meninggal dunia. 14 Masjid roboh, 1 Rumah Sakit Umum Daerah rusak berat dan 105 Ruko roboh, dan 125 rusak berat.