Jumat 09 Dec 2016 19:40 WIB

Dana dari Relawan Ahok-Djarot Capai Puluhan Miliar

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Esthi Maharani
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kiri) dan Djarot Saiful Hidayat (kedua kiri) bernyanyi bersama relawan pada acara penggalangan dana kampanye Ahok-Djarot di Jakarta, Minggu (27/11).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kiri) dan Djarot Saiful Hidayat (kedua kiri) bernyanyi bersama relawan pada acara penggalangan dana kampanye Ahok-Djarot di Jakarta, Minggu (27/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Model kampanye rakyat yang diusung pasangan calon nomor urut dua,  Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat selama sebulan ini sangatlah efektif dalam menghimpun dana. Penggalangan dana dari para relawan maupun warga sudah mencapai angka hingga puluhan miliar.  Menurut data Tim Media Center Basuki-Djarot (Badja), penggalangan dana selama kampanye rakyat sudah mencapai Rp 27,3 miliar.

Sebelumnya, Mantan Bupati Belitung Timur itu pernah bercerita tentang sindiran para kolega dan kerabatnya ihwal patungan warga saat kampanye rakyat. "Teman saya bilang ngapain susah ngumpulin uang? Saya bilang saya tidak mau jadi milik kalangan orang tertentu. Saya milik orang Jakarta," kata Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/12).

Penggalangan dana yang didapat dari berbagai macam cara,  mulai dari sumbangan warga sampai gala dinner bertarif yang diadakan Tim Badja. Sebagian besar, pemasukan didapatkan  dari urunan warga dengan nominal di bawah Rp100 ribu.

"Ini sudah ribuan warga yang nyumbang. Ini juga sudah jadi sejarah perpolitikan pertama kali di Indonesia," ucap Ahok.

Setiap harinya, ratusan warga yang datang ke kampanye rakyat di Rumah Lembang menyumbang secara non tunai melalui Electornic Debit Card (EDC). Para warga yang menyumbang harus memiliki nomor NPWP dan KTP untuk menyumbang

Minimal sumbangan yang diterima mulai dari Rp10 ribu hingga Rp 75 juta. Bentuk sumbangannya pun bermacam-macam, bisa urunan kelompok atau melelang karya, bahkan adapula yang berjualan es krim.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement