Ahad 11 Dec 2016 16:27 WIB

Begini Tindakan Mar'ie Muhammad Hingga Dapat Julukan Mr Clean

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nur Aini
Mantan menteri kuangan, Marie Muhammad.
Foto: reuters
Mantan menteri kuangan, Marie Muhammad.

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA -- Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun mengenal Mar'ie Muhammad sebagai sosok teladan bagi anak muda yang ingin membangun reputasi pribadi dengan kualitas integritas yang baik dan penuh kesederhanaan. Menurut dia, Mar'ie adalah pribadi yang dikenal sebagai sosok yang 'bersih' pada era-nya.

Baginya, Mar'ie adalah pemimpin yang cakap dalam menjalankan tugas tanpa banyak menistakan orang lain atau anak buah yang dianggapnya tidak sejalan dengan keinginan beliau dalam memimpin. "Pak Mari'e Muhammad tidak pernah membangun pencitraan pribadi untuk menunjukkan dirinya sebagai sosok yang bersih tapi beliau membuktikan dalam tindakan nyata," ujarnya, Ahad (11/12).

Tauladan sikap dan perbuatan Mar'ie dinilainya tetap relevan dan aktual sampai saat ini untuk dijadikan panutan oleh generasi berikutnya para pemimpin negeri ini. Para calon pemimpin negeri yang kelak akan memimpin negeri ini.

Saat menjadi mahasiswa, Mar'ie adalah aktivis yang ikut pergerakan angkatan 66 yang menumbangkan Orde Lama dan melahirkan Orde Baru. Mar'ie menduduki banyak jabatan penting. Sampai kemudian menjadi Dirjen Pajak lalu menjadi Menteri Keuangan di zaman Presiden Soeharto. Pada saat itu, sebutan Mr Clean mulai melekat pada sosok Mari'e. "Adakah pencitraan sebagai Mr Clean itu dibangun lewat media oleh tim atau oleh beliau sendiri? Tentu tidak. Tidak pernah itu dilakukan oleh Pak Mar'ie. Sebutan Mr Clean itu datang dari kolega, staf, dan anak buah Pak Mar'ie sendiri," kata politikus dari Partai Golkar ini.

Sosok Pak Mar'ie, kata dia, sangat sederhana dan bersahaja. Mar'ie yang merupakan anak Kampung Ampel Surabaya ini kala di rumah lebih sering memakai sarung dan kaos oblong. Rumah yang beliau punya saat ini diperoleh sebagai hak beliau karena pengabdian pada negara yang Mar'ie tidak mau tanda tangan fasilitas negara untuk dirinya sendiri. Sehingga menteri keuangan berikutnya yang harus tanda tangan fasilitas tersebut karena tahu ternyata sampai pensiun dari pengabdian panjang pada negara, Mar'ie tidak punya rumah pribadi.

"Saya membayangkan seandainya sosok Pak Mar'ie Muhammad ini ada pada zaman pascareformasi, saya yakin beliau akan semakin menjadi tauladan seperti halnya sosok Baharuddin Lopa. Kami merindukan sosok bersih dan berintegritas yang nyata bukan karena pencitraan media semata," ujarnya.

Misbakhun mengatakan Mar'ie tidak pernah membangun pencitraan pribadi soal integritas, pidato beliau selalu sejuk, memberikan bimbingan, sangat jarang marah di tempat terbuka kepada anak buah atas staf. Selain itu, isi pidatonya memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh anak buah. "Sungguh merupakan figur pemimpin yang sejuk, memberikan tauladan yang tepat tanpa harus merendahkan dan mempermalukan orang lain baik saat menjadi Dirjen Pajak maupun menjadi Menteri Keuangan ataupun jabatan apapun lainnya," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement