REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dewan Keamanan (DK) PBB, pada Ahad (11/12), mengutuk dengan sekeras-kerasnya serangan kejam di Istanbul, Turki, yang menewaskan sedikitnya 39 orang dan melukai 155 orang lagi. Badan PBB dengan 15-anggota tersebut menegaskan, terorisme dalam segala bentuknya merupakan salah satu ancaman paling serius bagi keamanan dan perdamaian internasional.
"Semua anggota Dewan Keamanan menggaris-bawahi perlunya untuk menyeret para pelaku, penyelenggara, penyandang dana dan penaja aksi kejam ini, sejalan dengan kewajiban mereka berdasarkan hukum internasional dan resolusi terkait Dewan Keamanan, untuk bekerjasama secara aktif dengan Pemerintah Turki dan semua lembaga terkait lain berkaitan dengan ini," kata pernyataan Badan PBB tersebut.
Dua bom meledak di luar satu stadion sepak bola di Istanbul Tengah pada Sabtu, kata beberapa laporan. Ditambahkannya, satu mobil yang melaju diledakkan dengan sasaran polisi anti-huru-hara yang bertugas di dekat satu stadion di Kabupaten Besiktas, tempat pertandingan sepak bola berakhir satu-setengah jam sebelumnya.
"Mereka menekankan bahwa orang yang bertanggung-jawab atas pembunuhan ini, mesti bertanggung-jawab dan mendesak semua negara sejalan dengan kewajiban mereka berdasarkan hukum internasional serta resolusi terkait Dewan Keamanan, untuk bekerja sama dengan semua lembaga terkait pemerintah sehubungan dengan ini," ucap pernyataan itu sebagaimana dikutip Xinhua.
Anggota Dewan Keamanan kembali menyatakan, setiap tindak teorrisme adalah kejahatan dan tak bisa dibenarkan, tak peduli apa pun alasannya, di mana pun, kapan pun dilakukannya dan siapa pun pelakunya. "Mereka kembali menegaskan perlunya bagi semua negara untuk memerangi dengan segala cara, sejalan dengan Piagam PBB dan kewajiban lain berdasarkan hukum internasional, termasuk hukum hak asasi manusia internasional, hukum pengungsi internasional dan hukum kemanusiaan internasional, ancaman bagi keamanan dan perdamaian internasional oleh aksi pelaku teror," kata pernyataan itu.
Pada Sabtu, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengutuk, serangan mematikan di Istanbul, Turki, dan menyampaikan harapannya bahwa para pelaku akan dengan cepat diidentifikasi dan diseret ke pengadilan. "Sekretaris Jenderal mengutuk serangan teror hari ini di Istanbul, yang dilaporkan ditujukan kepada personel polisi Turki. Dalam peristiwa tersebut, puluhan orang tewas dan cedera," demikian satu pernyataan yang dikeluarkan di Markas Besar PBB oleh juru bicara Ban.
Istanbul terakhir kali diserang pada penghujung Juni, ketika tiga pembom bunuh diri menyerang bandar udara internasional di kota itu dan menewaskan 45 orang.