REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil mengeluarkan imbauan kepada para pengusaha atau pemilik toko menjelang perayaan Hari Raya Natal. Tokoh yang kerap disapa Emil ini meminta agar karyawan Muslim tidak dipaksa untuk memakai atribut sinterklas.
"Untuk menghindari salah paham, dan cukup banyaknya komplain dari karyawan2 yang merasa terpaksa, Pemkot Bandung sudah berkirim surat kepada pemilik usaha/retail untuk tidak meminta karyawannya yang muslim mengenakan atribut sinterklas di penghujung tahun ini di luar keikhlasannya," kata Ridwan Kamil dalam akun Facebook resminya, Selasa (13/12).
Emil mengakui setiap keputusan selalu ada pro dan kontra. Namun hal ini, ia sudah mempertimbangkan kondisi sosio kultural yang ada. Ia berharap agar keputusan ini bisa dipahami dengan baik sebelum adanya salah paham.
"Semoga hal ini bisa dipahami dengan baik sebelum salah paham membesar tidak pada tempatnya. Damai selalu untuk kota Bandung tercinta ini. Mohon maaf sebelumnya. Hatur Nuhun," jelasnya.
Selain di Facebook, Emil juga menjelaskan soal imbauan ini di akun Twitter resminya, Selasa (13/12). "Banyak karyawan yang komplain masuk ke saya karena merasa terpaksa. sebelum ditunggangi hal2 yg tidak semestinya, kami mengantisipasi," ujarnya.
Kemudian ada pertanyaan dari salah satu pengikutnya di Twitter bagaimana jika karyawan muslim bersedia memakai atribut sinterklas. Emil pun menjawab, "Jika muslim yg meminta silakan saja. asal mampu menjelaskan," tegas Emil