Jumat 16 Dec 2016 19:44 WIB

Evakuasi di Aleppo tak Berarti Perang Suriah Berakhir

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ilham
Ribuan orang penduduk sipil di Aleppo bersiap untuk dievakuasi pada Kamis (15/12).
Foto: REUTERS/Abdalrhman Ismail
Ribuan orang penduduk sipil di Aleppo bersiap untuk dievakuasi pada Kamis (15/12).

REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Jendral Senior Rusia, Viktor Poznikhir mengatakan, tentara Suriah hampir selesai melakukan operasi di Aleppo untuk mengalahkan kelompok oposisi. "Namun saat ini perang Suriah belum selesai karena para pemberontak masih menguasai Provinsi Idlib di dekat Aleppo. Selain itu, ISIS malah mengambil alih Palmyra kembali," katanya, Jumat, (16/12).

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, kelompok oposisi dan keluarganya akan dibawa ke Idlib. Idlib disebut wilayah yang dikuasi kelompok Islam garis keras, bukan tempat yang disukai bagi kelompok oposisi nasionalis.

Diplomat Eropa Senior mengatakan, kelompok oposisi hanya punya dua pilihan, bertahan hidup di Idlib untuk beberapa minggu atau sekarat di Aleppo. "Bagi Rusia sangat mudah, tempatkan mereka semua di Idlib dan mereka akan mendapatkan semua telur busuk di satu keranjang."

Idlib juga sudah menjadi target bagi serangan udara Rusia dan Suriah. Namun, tak jelas apakah Pemerintah Suriah hanya ingin mencari tempat untuk menempatkan kelompok oposisi saat ini.

International Rescue Committee mengatakan, meninggalkan Aleppo bukan berarti perang telah berakhir. "Setelah melihat bagaimana serangan dilakukan terhadap warga sipil di Aleppo maka kami khawatir bom-bom akan segera dijatuhkan kepada ribuan orang yang mencapai Idlib."

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement