REPUBLIKA.CO.ID, HALIFAX -- Jumlah Muslim di Nova Scotia, Kanada mengalami peningkatan. Imam dan Direktur Pusat Pengembangan Islam Halifax, Zia Khan mengatakan pertumbuhan jumlah populasi muslim ini terjadi karena adanya pergeseran demografi.
Dahulu populasi Nova Scotia hampir seragam, didominasi Kristen dan 90 persen berkulit putih. Namun dalam beberapa dekade tekahir terjadi percampuran bahasa, agama dan praktek budaya. Zia Khan, tiba di Haifax saat berumur 9 tahun atau skeitar tahun 1970an. Saat itu, sangat sedikti warga setempat yang mengetahui tentang warisan Islam.
"Saya adalah seorang eksentrik. Saya punya teman yang sangat baik dan mereka kebanyakan semua orang Kristen. Dulu kami memiliki saku yang sangat kecil dari komunitas Muslim dan bahkan saku kecil masyarakat Arab,” ujar Khan seperti dilansir localxpress.ca, Senin (19/12).
Sensus terbaru di tahun 2011 mencatat bahasa Arab sebagai bahasa ketiga yang paling umum digunakan di Nova Scotia. Sebagian dari mereka merupakan penduduk provinsi Lebanon dan banyak yang Kristen. Tetapi kedatangan dari negara Arab lainnya juga meningkat seperti Mesir, Irak, Arab Saudi, Yordania dan Kuwait.
Saat Khan tiba di Halifax puluhan tahun lalu, hanya ada satu masjid di Halifax. Namun Sekarang telah ada lima masjid dan beberapa toko dan restoran yang menyediakan menu makanan halal. Faktor lain yang menyebabkan pertumbuhan muslim di Nova Scotia yaitu kedatangan pengungsi Suriah. Sekitar 1.500 pengungsi Suriah tiba pada tahun ini.
Direktur eksekutif Asosiasi Layanan Imigran dari Nova Scotia, Gerry Mills telah mengamati banyaknya kedatangan pengungsi Suriah di Nova Scotia sejak akhir tahun lalu. Menurutnya, telah ada gerakan yang bertujuan untuk menampung populasi berbahasa Arab, yang memuncak pada 1990-an karena orang-orang melarikan diri dari konflik di Timur Tengah.
"Di Halifax, aku mulai melihat tanda-tanda selamat datang dan tanda-tanda instruksi dan organisasi. Mereka membuat pamflet dalam bahasa Arab, terutama tahun ini ketika kita telah melihat banyak orang pada satu waktu berbicara satu bahasa yang masuk ke provinsi ini. Bahkan saat ini fasilitas olahraga, perpustakaan dan bank-bank juga menggunakan tanda-tanda dalam bahasa Arab,” katanya.