REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump mengutuk serangan sebuah truk di pasar Natal Berlin, Senin (20/19). Sedikitnya 12 orang tewas dalam serangan itu, dan hampir 50 lainnya menderita luka-luka.
"Hati dan doa kami bagi para korban serangan teror mengerikan hari ini di Berlin. Warga sipil tak berdosa dibunuh di jalan-jalan saat mereka bersiap untuk merayakan liburan Natal," ujar Trump seperti dikutip The Independent.
Insiden itu mengingatkannya terhadap serangan teror di Nice, Prancis, ketika seorang sopir truk menabrak warga sipil di Bastille Day pada 14 Juli lalu. ISIS kemudian mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Sementara penyebab di balik serangan terbaru di Berlin ini masih belum diketahui dengan jelas. Meski demikian, Trump tetap menyalahkan ISIS dan kelompok-kelompok radikal lainnya.
"ISIS dan teroris lainnya terus membantai masyarakat dan tempat-tempat ibadah. Jaringan regional teroris di seluruh dunia harus diberantas dari muka bumi," jelasnya.
Namun para pejabat Jerman tidak ingin menggunakan kata "serangan" untuk menggambarkan insiden itu. Pasalnya, polisi belum bisa mengkonfirmasi alasan di balik insiden.
"Saya tidak ingin menggunakan kata 'serangan'. Ada efek psikologis bagi seluruh negeri melalui pemilihan kata. Kami menjadi sangat hati-hati sebelum ada hasil penyelidikan yang sebenarnya, bukan menimbulkan spekulasi," ungkap Menteri Dalam Negeri Jerman, Thomas de Maiziere.