Sabtu 08 Apr 2017 08:20 WIB

WNI dan Mahasiswa Indonesia Terperangkap di Stockholm

Sebanyak empat orang tewas saat sebuah truk menabrak departemen store Ahlens on Drottninggatan di Stockholm, Swedia, 7 April 2017.
Foto: TT News Agency/Anders Wiklund/via REUTERS
Sebanyak empat orang tewas saat sebuah truk menabrak departemen store Ahlens on Drottninggatan di Stockholm, Swedia, 7 April 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Beberapa WNI yang sedang berkunjung ke Swedia yang kebetulan berada di pusat kota Stockholm sempat panik dan lari menyelamatkan diri, menyusul terjadi aksi teror di kawasan Drottninsggatan, Stockholm.

Pada saat itu, terdapat truk yang masuk ke kawasan pejalan kaki dan menabrak beberapa orang, Jumat, 7 April pukul 13.52 waktu setempat. Dubes RI di Swedia, Bagas Hapsoro menyambut WNI dan wisatawan Indonesia yang sedang berlibur di Swedia dan memberikan bantuan saat ini berada di kantor KBRI Stockholm, demikian Sekretaris pertama Ekonomi KBRI Stockholm, Rahmawati Wulandari, Jumat malam.
 
Beberapa WNI adalah wisatawan yang baru dua hari di Swedia, yaitu Narliswandi Piliang (52 tahun), Santi Sandra (38), Surati Suryadi (44 ), Justin Ariel Tan (18), Michael Martin (23), Steve Darmudi (23), Adnan Latuperissa (33 ), Reh Ulina (61 ) dan Steve Winata (21) mahasiswa S2 yang sedang menyelesaikan studi di Sheffield, Inggris untuk sementara ditampung di KBRI sampai suasana aman.
 
"Ada suara ledakan dan kami diminta untuk menjauhi lokasi," kata Steve Winata.
 
Petugas kepolisian dan aparat keamanan lainnya mensterilkan tempat sampai sejauh 1,5 Km dari lokasi. KBRI Stockholm pascakejadian mengeluarkan peringatan kepada para WNI yang berada di Stockholm dan Swedia pada umumnya untuk berhati-hati dan menghindari pusat perkotaan, serta mewaspadai keadaan sekitar dan selalu memantau perkembangan.
 
 
Dubes Bagas Hapsoro mengkhawatirkan aksi teror serupa akan muncul kembali. Dia mengatakan KBRI Stockholm sedang memantau apakah ada WNI yang menjadi korban dari aksi serangan tersebut. Namun hingga saat laporan ini belum dapat diperoleh informasi apa pun mengenai data korban, baik dari kepolisian, Kementerian Luar Negeri Swedia dan rumah sakit setempat.
 
Setelah kejadian teror tersebut, suasana kota Stockholm menjadi lebih senyap karena pusat-pusat keramaian ditutup dan pegawai di perkantoran diimbau pulang ke rumah masing-masing. Pemerintah mengimbau masyarakat tetap tinggal di rumah.
 
Kepolisian langsung menutup jalan di sekitar tempat kejadian, dan penjagaan diperketat terutama untuk keluar masuk kota Stockholm. Kendaraan umum tidak beroperasi untuk sementara pasca kejadian teror.
 
Belum terdapat klaim dari pihak mana pun yang melakukan serangan aksi teroris tersebut. Salah satu pelaku penembakan yang berhasil ditangkap adalah seorang pria berusia sekitar 25-30 tahun, namun belum terdapat informasi lebih lanjut lagi mengenai pelaku teror lainnya.
 
WNI yang berada di Swedia dapat menghubungi Hotline KBRI +46854555880 atau +46700246843 atau memantau perkembangan melalui website KBRI stockholm.kemlu.go.id dan email [email protected].

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement