Selasa 20 Dec 2016 21:12 WIB

Pemkot Bandung Bentuk Satgas Toleransi

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bayu Hermawan
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (kedua kiri).
Foto: Mahmud Muhyidin
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (kedua kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, bersama Polrestabes Bandung, Kementerian Agama Kota Bandung dan berbagai tokoh agama sepakat membentuk Satgas Toleransi Lintas Agama.

Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil mengatakan Satgas Toleransi dibentuk, agar masyarakat Kota Bandung yang akan dan sedang melakukan peribadatan tidak perlu takut akan ada pihak-pihak yang mencoba menghalangi.

"Satgas Toleransi ini, nanti hadir di setiap acara keagamaan untuk membantu menjaga keamanan," ujarnya di Kantor Kementerian Agama Kota Bandung, Selasa (20/12).

Pria yang akrab disapa Emil melanjutkan, pemerintah pun memastikan perlindungan terhadap kegiatan keagamaan karena hal ini dijamin undang-undang. Pelaksanaan ibadah, merupakan hak setiap warga negara sehingga negara pasti akan hadir untuk melindunginya. Jadi, aparat keamanan serta seluruh unsur lainnya akan memberikan jaminan penuh selama kegiatan tersebut berjalan sesuai aturan.

"Tak boleh tinggal diam jika masih ada warga negara yang hidup ketakutan," ucapnya.

Emil pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih menguatkan toleransi antar umat beragama. Karena, Indonesia terlahir atas dasar keberagaman akan suku, budaya, bahasan, dan agama.

"Indonesia negeri beragam. Lahir lebih 700 bahasa, banyak suku bangsa. Kita harus ingat. Jika tidak bisa bersaudara dalam keimanan, bersaudaralah dalam kemanusiaan," katanya.

Ia berharap, agar semua pihak lebih mengedepankan proses dialog dalam menyikapi keberagaman agama. Karena, semua hidup dengan merah putih yang sama, meminum air tanah yang sama, menghirup udara yang sama.

"Harus penuh kesantunan, tempuh ruang-ruang dialog," ucapnya lagi.

Satgas Toleransi Lintas Agama Kota Bandung ini, kata dia, nantinya akan lebih menjamin peribadatan setiap warga. Jadi, kalau ada warga Bandung punya kegalauan, kerisauan, kecemasan keberagamaan oleh sesuatu, silakan nanti dikontak Satgas Toleransi ini.

"Ini sebagai ekstra perlindungan terhadap keyakinan beribadah di Kota Bandung," katanya seraya berharap hadirnya satgas toleransi ini bisa membuat warga tenang untuk beribadah.

Menurut Kepala Kanwil Kemenag Kota Bandung Yusuf Umar, Satgas ini terdiri dari unsur seluruh agama yang ada. Selain unsur kepemudaan, di dalamnya terdapat juga organisasi keagamaan dari Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu.

"Insya Allah nanti akan ada pembinaan dari Kapolres," katanya.

Menurutnya, Satgas ini lebih bertujuan untuk membantu pengamanan saat kegiatan ibadah. Sehingga, berbeda dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang merupakan ajang komunikasi bagi umat beragama.

"Satgas membantu pemerintah dan kepolisian dalam hal pengamanan, keamanan pelaksanaan ibadah setiap agama. Akan diterjunkan untuk mengamankan kegiatan peribadatan," katanya.

Sementara menurut Kapolrestabes Bandung, AKB Hendro Pandowo, pihaknya melarang ormas melakukan sweeping terkait apa pun. Termasuk, sweeping atribut perayaan Natal.

"Jika memang menemukan sesuatu yang melanggar, ormas harus memberitahukan tersebut ke kepolisian," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement