REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sangat yakin pembunuh Duta Besar Rusia, Andrey Karlov adalah pengikut Fethullah Gulen, Rabu (21/12). Keyakinannya ini diungkapkan 48 jam setelah insiden.
Gulen yang saat ini tinggal di Pennsylvania, AS telah mengecam aksi pembunuhan tersebut. Ia juga menyangkal terlibat di dalamnya. Juru bicara Gulen menyebut tuduhan pemerintah Erdogan tidak masuk akal.
"Tidak ada alasan untuk menyembunyikan bahwa ia anggota jaringan Feto," kata Erdogan pada media Turki seperti dilansir New York Times, kemarin.
Feto merupakan sebutan organisasi pendukung Gulen. Erdogan mengatakan segala informasi mengarahkan pelaku terkait Feto.
Mulai dari tempat pendidikan hingga jaringannya. Pihak Gulen mengatakan tuduhan itu bermaksud mengalihkan perhatian dari lalainya sistem keamanan otoritas Turki selama ini.
Pemerintah Presiden Rusia, Vladimir Putin mengirim tim untuk membantu penyelidikan pembunuhan Karlov. Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Y Gulazin mengatakan tim terdiri dari 16 orang penyidik.
Selama ini Gulen disalahkan atas segala insiden di Turki. Seperti upaya kudeta 15 Juli lalu. Gulen juga menyangkal tuduhan tersebut.
Baca juga, Ini Detik-Detik Penembakan Dubes Rusia.