REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Pihak berwenang Turki melakukan penangkapan 11 orang yang diduga terkait dengan penembakan Duta Besar Rusia Andrei Karlov. Sebelumnya, pelaku serangan yang diidentifikasi bernama Mevlut Mert Altintas tewas di tempat kejadian.
Penembakan Karlov terjadi di sebuah galeri seni di Ibu Kota Ankara, Senin (19/12). Saat itu, pameran foto Rusia tengah berlangsung dan dirinya akan memberikan pidato pembukaan acara.
Tiba-tiba, Altintas menembak Karlov dari belakang. Sebelum melakukan serangan, pria berusia 22 tahun itu disebut meneriakkan kata-kata 'Jangan Lupa Aleppo, Jangan Lupa Suriah.' Ia melepas tembakan hingga 11 kali.
Pasukan keamanan datang ke lokasi kejadian dan terlibat baku tembak dengan Altintas. Pelaku kemudian ditembak hingga tewas, setelah upaya untuk menangkapnya hidup-hidup sulit dilakukan.
Sebanyak 11 orang yang ditangkap terkait penembakan Karlov diantaranya adalah keluarga Altintas. Ayah, ibu, saudara perempuan, dan pamannya sedang berada dalam tahanan untuk penyelidikan lebih lanjut.
Atas permintaan Rusia, penyelidikan pembunuhan Karlov juga melibatkan tim investigasi dari negara itu. Mereka terdiri dari 18 orang, termasuk adalah jaksa serta dua atase pertahanan.