REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mensinyalir jaringan Fethullah Gulen berada di balik penembakan terhadap Duta Besar Rusia Andrey Karlov. Ia mengatakan ulama yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu adalah pelaku serangan terorisme tersebut.
Cavusoglu menyampaikan dugaan itu kepada Menteri Luar Negeri AS John Kerry. Ia menjelaskan, Gulen memiliki organisasi teroris yang disebut Feto dan sejumlah kejahatan telah dilakukan oleh kelompok itu.
"Turki dan Rusia mengetahui di balik serangan terhadap dubes Karlov ada Feto," ujar Cavusoglu seperti dilansir the Express, Rabu (21/12).
Pemerintah Turki sebelumnya menyalahkan Feto terkait kudeta militer terjadi negara itu pada Juli lalu. Kudeta tersebut gagal dan Presiden Recep Tayyip Erdogan tetap memegang kekuasaan.
Erdogan juga mengatakan bahwa penembakan Karlov merupakan tindakan provokasi. Saat ini, Turki dan Rusia sedang memasuki tahap normalisasi hubungan yang pada tahun lalu mengalami ketegangan.
Pelaku penembakan Karlov, diidentifkasi sebagai seorang anggota polisi anti huru hara bernama Mevlut Mert Altintas. Dalam kejadian yang berlangsung di sebuah galeri foto Ibu Kota Ankara, ia menyerang dubes Rusia dari belakang.
Setelah baku tembak dengan polisi, Altintas dilumpuhkan. Penyelidikan terhadap kasus ini dilanjutkan dengan penangkapan terhadap enam orang lainnya yang merupakan keluarga pelaku.
Baca juga, Ini Detik-Detik Penembakan Dubes Rusia.