REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menghadiri deklarasi perang melawan narkoba yang diadakan Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI). Dalam paparannya, terdapat setidaknya lima aspek yang harus dikuatkan, dengan wawasan agama dan Pancasila yang menjadi komponen utama.
Aher, sapaan Ahmad Herywan, menuturkan, penguatan yang pertama terletak di fungsi keluarga, yang sebenarnya sangat mampu menjauhkan diri dari barang dan pergaulan seperti itu. Karenanya, Aher mengajak umat mampu menyusun ulang visi keluarga, dan meletakkan cita-cita dunia akhirat bersama untuk membangun keluarga dan rumah yang nyaman di surga.
"Dahsyat betul fungsi agama jika dihadirkan dalam nilai-nilai keluarga dan negara," kata Aher, Kamis (22/12).
Aher mengingatkan, ada surga yang tidak dimasuki sendirian, melainkan bersama orang tua dan keluarga, dengan sambutan dari malaikat sehingga menjadi keluarga surgawi. Kedua, perlakukan anak sebagai teman, tak boleh lagi ada otoriter karena harus ada perbaikan komunikasi, tentu dilengkapi tawakal dan doa.
Ketiga, penguatan peran institusi pendidikan yang dirasa sangat penting, mengingat peredaran narkoba saat ini sudah menyasar kepada anak-anak sekolah setingkat dasar. Optimalisasi sarana konsleing, fungsi komite sekolah dan sosialisasi rutin tentang bahaya narkoba, menjadi beberapa aspek yang wajib mendapat penguatan kuantitas dan kualitas.
Keempat, penguatan peran masyarakat yang tidak boleh lagi abai terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba, termasuk meningkatkan kewaspadaan atas tempat berkumpul anak. Terakhir, ada peran negara yang sudah pasti harus dikuatkan agar semua usaha yang dilakukan masyarakat tidak sia-sia, terutama meningkatkan lagi wawasan Pancasila.
"Mari kita hadirkan semua kemampuan, mulai dari keluarga sampai negara, mari kita perang narkoba sampai Indonesia menjadi bebas dari narkoba," ujar Aher.