REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengaku telah mengirimkan tim guna menangani bencana banjir di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Menurutnya, pihaknya langsung berkoordinasi langsung untuk penanganan banjir tak lama setelah banjir besar melanda Bima pada Rabu (21/12), malam.
"Tim sudah berangkat tadi pagi, kita itu kan punya grup tanggap darurat itu, jadi bisa realtime semua, jadi semalam si Wijaya Candra kita langsung koordinasi," kata Khofifah di Gedung Kementerian Sosial, Jalan Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (22/12).
Selain itu, pihaknya juga telah meminta pemerintah daerah setempat mengeluarkan surat keputusan tanggap darurat banjir. Hal ini agar bisa mengeluarkan beras cadangan pemerintah sampai 100 ton untuk para korban banjir.
Pasalnya, update pada Kamis pagi, Khofifah mendapat laporan korban banjir telah dievakuasi ke pengungsian. "Sudah ter-update berapa rumah yang hanyut dan rusak berat dan 50 KK yang dievakuasi untuk pengungsi tentu harus suap dapur umum, tapi harus di-update lagi karena saya dapat laporan tadi pagi," kata Khofifah.
Diketahui, Pemerintah Kota Bima telah mengungsikan korban banjir di lima kecamatan ke tempat yang lebih tinggi. Namun, jumlah tepatnya hingga kini masih didata oleh BPBD setempat. Banjir sendiri mulai terjadi pada Rabu (21/12) kemarin setelah hujan mengguyur Kota Bima sejak Selasa malam.