REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) memberikan tambahan layanan bagi para penumpang KA maupun kru KA di Stasiun Tugu Yogyakarta. PT KAI Daerah Operasional (Daop) VI Yogyakarta memasang satu unit auto eksternal defibrillator (AED) atau alat pertolongan pertama untuk serangan jantung. Alat AED tersebut dipasang di dekat ruang tunggu penumpang KA di dalam Stasiun Tugu Yogyakarta.
"Kita sediakan satu unit. Fungsinya untuk pertolongan pertama jika ada penumpang atau kru yang mengalami serangan jantung mendadak," ujar Manajer Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta, Eko Budiyanto, Ahad (25/12).
Menurutnya, pihaknya juga sudah menyediakan petugas yang bisa mengoperasikan AED tersebut. Petugas sendiri sudah dilatih secara khusus untuk melakukan pertolongan pada penumpang yang terserang jantung secara mendadak.
Diakui Eko, kasus kematian akibat serangan jantung cukup tinggi di Indonesia. Masyarakat yang melakukan perjalanan jarak jauh dan capek menjadi kelompok yang mengalami risiko tinggi terhadap kasus tersebut. Karenanya pihaknya menyediakan alat tersebut di stasiun.
Sementara itu, Asisten Manager Kesehatan PT KAI Daop VI Yogyakarta Puji Widodo mengatakan, AED merupakan alat khusus untuk pertolongan pertama pada kasus henti jantung. "Tidak semua petugas bisa mengoperasikan, ada petugas tersendiri yang dilatih," katanya.
Selain penyediaan AED, pihaknya juga melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap kru KA selama angkutan natal dan tahun baru. "Kita lakukan pemeriksaan kesehatan secara lengkap terhadap semua kru. Mereka layak mengoperasikan KA atau tidak," ujarnya.
Menurutnya, sebelum keberangkatan KA, masinis dan kru KA lainnya diperiksa kesehatannya. Mereka juga menjalani tes apakah terindikasi mengkonsumsi alkohol atau tidak. Sementara untuk pemeriksaan narkoba pihaknya bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) DIY. Pihak BNN yang menerjunkan petugas untuk pemeriksaan narkba pada kru KA ini.