REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lazis PLN mengakhiri rangkaian program Cahaya Pintar untuk periode 2016 dengan memberikan beasiswa Rp 1 miliar. Pendidikan menjadi fokus karena teruji bisa meningkatkan harkat mustahik menjadi muzakki.
Pembina Lazis PLN Amir Rosidin mengatakan penyaluran bantuan pendidikan sebesar Rp 1 miliar melalui Nahdlatul Ulama pada Kamis (29/12) ini adalah rangkaian terakhir penyaluran bantuan pendidikan Cahaya Pintar periode 2016. Sepanjang 2016 ini, Lazis PLN sudah menyalurkan beasiswa 2.050 penerima manfaat untuk empat tahun. Penerima manfaat Cahaya Pintar pun dari Aceh sampai Papua.
"Anggaran ini hasil zakat penghasilan pegawai PLN yang tiap tahunnya mencapai Rp 125 miliar. Penggunaanya untuk kesejahteraan umat Muslim di Indonesia," kata Amir di Kantor PBNU Jakarta, Kamis (29/12).
Lazis PLN berharap bisa bekerja sama lebih bagus lagi dengan NU ke depan. Selain itu, PLN juga memberikan dua unit ambulans senilai Rp 400 juta untuk kegiatan kemanusiaan.
Direktur Lazis PLN Hery Hasanuddin mengatakan, total penyaluran dana zakat, infak, dan sedekah yang dikelola Lazis PLN pada 2016 ini mencapai Rp 125 miliar. Dana ini disalurkan habis melalui dalam program pendidikan, pemberdayaan ekonomi, sosial, dakwah, dan kesehatan.
Untuk program pendidikam Cahaya Pintar, total alokasi dana mencapai Rp 40 miliar pada 2016 ini. Penyaluran dilakukan Lazis PLN melalui kerja sama dengan 41 PTN dan PTS serta berbagai lembaga seperti ormas dan pesantren.
Untuk bantuan pendidikan pesantren, tahun ini 400 pesantren yang diberi bantuan. Pesantren juga di beri bantuan melalui program Pesantren Bersih di 100 pesantren dengan bantuan masing Rp 5 juta sehingga total alokasi program Pesantren Bersih saja Rp 5 miliar.