REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap tahun saat Hari Ulang Tahun (HUT) Republika, selalu ada sesuatu yang berbeda dengan tampilan desain koran yang terbit setiap 4 Januari. Begitu pula tahun ini. Sebuah sajian berbeda kembali ditampilkan Harian Republika.
Pemimpin Redaksi Harian Republika, Irfan Junaidi mengatakan ada yang berbeda dari koran Republika hari ini. Kalau tahun lalu koran umat ini menyajikan sampul edisi pertama yang diterbitkan kembali sesuai ukuran dan berita aslinya, tahun ini Republika mengambil tema 'Melawan Hoax'.
"Isu ini diangkat karena belakangan kita telah melihat dampak negatif penyebaran berita-berita palsu yang memengaruhi pembaca. Ini harus dihentikan karena dampaknya sangat negatif," kata Irfan, Selasa (3/1) malam.
Untuk edisi 'Republika Melawan Hoax' ini unsur utama penonjolannya bukan pada desain. Berbeda dengan tahun lalu yang mengutamakan sisi desain. Kali ini unsur desainnya, kata dia, sama seperti edisi sehari-hari. Tetapi keunikannya terletak pada penyajian berita yang ditampilkan pada banyak halaman.
"Akan disisip-sisipkan berita hoax, dengan disclaimer dan tanda khusus, tapi letaknya bercampur dengan berita yang sebenarnya," ujarnya.
Penyajian seperti ini bertujuan untuk memberikan pengalaman membaca berita bercampur-campur dengan hoax. Bukan hanya menyusahkan, tapi ini dalam tingkat tertentu bisa menjadi alat adu domba. Inilah yang menjadi alasan Republika mengangkat tema 'Melawan Hoax' di HUT ke-24 kali ini.
Irfan menegaskan untuk mengantisipasi kesalahpahaman bagi para pembaca, tentu akan diberikan pengantar edisi khusus. Pemberitahuan dan arahan bahwa ada beberapa berita yang sebenarnya dan ada berita yang hoax.
Semua yang ditampilkan Republika pada edisi HUT ke-24 kali ini, menurutnya, merupakan kampanye soal tabayyun atau klarifikasi informasi. "Tabayyun atau klarifikasi informasi untuk saat ini sangat penting, baik di internal Republika maupun kepada para pembaca," terangnya.
Karena itu di satu halaman terakhir edisi 'Melawan Hoax' hari ini, menyajikan tips dan trik menghindari berita-berita hoax. Di halaman terakhir itu diceritakan bagaimana caranya mengetahui berita hoax, dengan aplikasi dan website yang bisa mengecek berita hoax.
Dengan sajian ini, Republika berharap menjadi kampanye ke masyarakat agar punya saringan bagi dirinya, tidak mudah 'menelan' dan membagikan informasi. Dan kalau masyarakat ingin membagikan informasi itu, bisa mengecek terlebih dahulu kebenarannya sebelum disampaikan ke orang banyak.
Sebagai Pemimpin Redaksi, ia juga menegaskan edisi ini menjadi pengingat bagi para wartawan di internal Republika. Semua wartawan yang membuat berita tetap memegang kuat kode etik jurnalistik. Menjadikan masyarakat dan wartawan menjadi lebih sadar dan waspada. Inilah pesan edisi 'Melawan Hoax' Republika di HUT ke 24 kali ini.